Ini Alasan SMK Lingga Kencana Pilih Bus PO Putera Fajar
Minggu, 12 Mei 2024 - 18:12 WIB
DEPOK - SMK Lingga Kencana Depok akhirnya buka suara terkait pemilihan PO Trans Putera Fajar sebagai kendaraan untuk para murid melangsungkan kegiatan perpisahan. Menurut pihak sekolah, dipilihnya PO tersebut bukan tanpa alasan.
Kepala Bagian Informasi Yayasan Kesejahteraan Sosial yang menaungi SMK Lingga Kencana Depok Dian Nurfarida menyebut, kelayakan PO Putera Fajar sudah cukup baik dan telah disepakati oleh pihak sekolah serta wali murid.
Dia menyampaikan dipilihnya PO Putera Fajar telah melalui proses yang resmi dan pihak sekolah pun meyakini PO Putera Fajar bisa diandalkan sebagai armada angkutan para murid dan guru untuk melaksanakan kegiatan perpisahan.
"Awalnya kami merasa cukup layak menggunakan PO ini. Kami dari awal sudah yakin dengan PO ini. Kalau kami tidak yakin kami tidak menggunakan ini. Kami berusaha memberikan yang terbaik untuk murid-murid," ungkapnya, Minggu (12/5/2024).
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat berdasarkan aplikasi Mitra Darat, bus yang bernomor polisi AD 7524 OG, tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala sudah kedaluwarsa sejak 6 Desember 2023.
Menurut saksi bernama Muslim, sebelum mengalami kecelakaan mengerikan, ternyata bus sempat diperbaiki tak jauh dari lokasi kecelakaan di Jalan Raya Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Diungkap Muslim, bus sebelumnya diperbaiki di parkiran Rumah Makan Sunda Bang Jun. Lokasinya masih berada di Jalan Raya Ciater, atau sekitar 800 meter dari lokasi kejadian kecelakaan bus.
“Saya lihat sempat ada perbaikan di area parkir di atas, cuma tidak tahu apakah oleh mekanik atau kernetnya, karena saya tidak menanyakan itu. Kelihatannya lama melakukan perbaikannya, lebih dari satu jam. Anak-anak sempat ada yang nunggu, karena ada yang Salat Magrib juga," lanjutnya.
Kepala Bagian Informasi Yayasan Kesejahteraan Sosial yang menaungi SMK Lingga Kencana Depok Dian Nurfarida menyebut, kelayakan PO Putera Fajar sudah cukup baik dan telah disepakati oleh pihak sekolah serta wali murid.
Dia menyampaikan dipilihnya PO Putera Fajar telah melalui proses yang resmi dan pihak sekolah pun meyakini PO Putera Fajar bisa diandalkan sebagai armada angkutan para murid dan guru untuk melaksanakan kegiatan perpisahan.
Baca Juga
"Awalnya kami merasa cukup layak menggunakan PO ini. Kami dari awal sudah yakin dengan PO ini. Kalau kami tidak yakin kami tidak menggunakan ini. Kami berusaha memberikan yang terbaik untuk murid-murid," ungkapnya, Minggu (12/5/2024).
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat berdasarkan aplikasi Mitra Darat, bus yang bernomor polisi AD 7524 OG, tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala sudah kedaluwarsa sejak 6 Desember 2023.
Menurut saksi bernama Muslim, sebelum mengalami kecelakaan mengerikan, ternyata bus sempat diperbaiki tak jauh dari lokasi kecelakaan di Jalan Raya Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Diungkap Muslim, bus sebelumnya diperbaiki di parkiran Rumah Makan Sunda Bang Jun. Lokasinya masih berada di Jalan Raya Ciater, atau sekitar 800 meter dari lokasi kejadian kecelakaan bus.
“Saya lihat sempat ada perbaikan di area parkir di atas, cuma tidak tahu apakah oleh mekanik atau kernetnya, karena saya tidak menanyakan itu. Kelihatannya lama melakukan perbaikannya, lebih dari satu jam. Anak-anak sempat ada yang nunggu, karena ada yang Salat Magrib juga," lanjutnya.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda