Kisruh Gang Besan Tangsel, Tembok Penutup Dibongkar Warga

Jum'at, 26 April 2024 - 16:21 WIB
Setelah sekian lama berpolemik, penutupan akses Gang Besan di Kampung Cicentang, Rawa Buntu, Serpong, Tangsel, kini memasuki babak baru. Foto/Hambali/SINDOnews
TANGSEL - Setelah sekian lama berpolemik, penutupan akses Gang Besan di Kampung Cicentang, Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), kini memasuki babak baru. Salah satu sisi tembok penutup kini dibongkar hingga bisa dilintasi masyarakat luas.

Pantauan di lokasi, Jumat (26/4/2024) siang, tembok beton yang berbatasan dengan rumah warga Gang Besan itu telah dijebol selebar sekira 1,5 meter. Lalu lalang pejalan kaki dan pemotor tampak terlihat di sana.

Dari penelusuran, pembongkaran bagian tembok beton itu terjadi sekira dua hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 10 April 2024 kemarin. Disebutkan jika warga sekitar kompak bersama-sama menjebol material tembok yang menutup akses masuk Gang Besan.

"Waktu itu sekitar dua hari sebelum Lebaran, warga di sini sepakat membongkar agar bisa dilalui," tutur Fahri, warga Gang Besan.





Jika sebelumnya area depan Gang Besan ditutup rapat pagar besi, kini pagar telah dibuka lebar. Jalan setapak yang mengarah masuk ke Gang Besan pun nampak sedikit bergelombang akibat sering dilalui masyarakat.

"Sejak dibongkar, masyarakat udah bisa lewat sini lagi. Kalau untuk kendaraan hanya bisa motor, kalau dulu kan sebelum ditutup tembok mobil juga bisa masuk," papar Fahri.

Sementara Ketua RW setempat, Tatang, mengaku, tak tahu-menahu kapan persisnya tembok penutup di sana dibongkar. Dia membenarkan, saat ini akses tersebut telah dilalui warganya hingga masyarakat luas.

"Saya tidak tahu, dan tidak diberi informasi soal pembongkaran itu. Tetapi saya sebagai pengurus lingkungan fine-fine saja kalau melihat warga sudah bisa lewat di sana," ujarnya.

Kisruh ditutupnya akses Gang Besan dimulai pada Februari 2023 silam. Di mana seorang pengusaha bernama David Puteranegoro mengutus anak buahnya menutup akses masuk Gang dengan tembok beton setinggi 2 meter.

Aksi itu dilakukan David karena mengklaim akses depan gang tersebut masuk ke dalam lahannya. Mediasi digelar beberapa kali, bahkan wali kota hingga anggota DPRD sempat tururn tangan mencari penyelesaian, namun David bersikeras dan tetap menutup akses masuk menuju pemukiman warga tersebut.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More