Kasus DBD Naik, Pj Gubernur DKI Minta Anak-anak Gunakan Lotion Antinyamuk
Senin, 25 Maret 2024 - 11:03 WIB
JAKARTA - Kasus demam berdarah dengue ( DBD ) mengalami kenaikan di wilayah DKI Jakarta sejak awal tahun. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta para orang tua memberikan anak-anaknya lotion antinyamuk untuk mencegah serangan DBD.
Hal tersebut disampaikan Heru Budi kepada awak media usai menghadiri kegiatan sembako murah di GOR Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (25/3/2024) pagi. "Situasi DBD di DKI Jakarta ada kencenderungan naik. Terutama di Jakarta Selatan kurang lebih sudah ada 500 (kasus)," ujar Heru Budi.
Heru meminta masyarakat untuk waspada pasalnya kenaikan angka kasus DBD di Ibu Kota Jakarta cukup tinggi. Salah satunya mencegahnya dengan lotion antinyamuk.
"Jaga anak-anak. Kalau anak keluar rumah bisa menggunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, menggunakan lotion antinyamuk ya," kata Heru Budi.
Ia mengajak masyarakat untuk sama-sama waspada terhadap kasus DBD dan melakukan pola atau perilaku hidup bersih dan teratur. "Maka dari itu kalau bisa masyarakat juga sama-sama menyemprot, menjaga kebersihan, baju-baju di rumah itu jangan digantung terlalu lama, agar bisa bersama-sama dengan pemerintah setiap keluarga mengantisipasi. Imbauannya jaga kebersihan, 3M dijalankan," kata Heru Budi.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan semua wilayah di Jakarta berkategori awas dan waspada kasus DBD dalam kanal iklim BMKG. Kota Jakarta Barat dan Kota Jakarta Selatan berkategori awas, sedangkan Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Jakarta Pusat berstatus waspada.
Dalam situs tersebut, angka insiden DBD di Jakarta Barat mencapai 12,2 dan Jakarta Selatan mencapai 11,2. Kemudian Jakarta Pusat menjadi wilayah terendah dengan angka insiden DBD 4,5. Kota Jakarta Utara memiliki angka insiden 5,0, dan Jakarta Timur 8,9.
Peringatan dini berbasis iklim yang dibuat BMKG bersama dengan Pemprov DKI Jakarta juga didasarkan pada curah hujan dan kelembapan udara yang memengaruhi perkembangan nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan DBD.
Hal tersebut disampaikan Heru Budi kepada awak media usai menghadiri kegiatan sembako murah di GOR Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (25/3/2024) pagi. "Situasi DBD di DKI Jakarta ada kencenderungan naik. Terutama di Jakarta Selatan kurang lebih sudah ada 500 (kasus)," ujar Heru Budi.
Heru meminta masyarakat untuk waspada pasalnya kenaikan angka kasus DBD di Ibu Kota Jakarta cukup tinggi. Salah satunya mencegahnya dengan lotion antinyamuk.
"Jaga anak-anak. Kalau anak keluar rumah bisa menggunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, menggunakan lotion antinyamuk ya," kata Heru Budi.
Ia mengajak masyarakat untuk sama-sama waspada terhadap kasus DBD dan melakukan pola atau perilaku hidup bersih dan teratur. "Maka dari itu kalau bisa masyarakat juga sama-sama menyemprot, menjaga kebersihan, baju-baju di rumah itu jangan digantung terlalu lama, agar bisa bersama-sama dengan pemerintah setiap keluarga mengantisipasi. Imbauannya jaga kebersihan, 3M dijalankan," kata Heru Budi.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan semua wilayah di Jakarta berkategori awas dan waspada kasus DBD dalam kanal iklim BMKG. Kota Jakarta Barat dan Kota Jakarta Selatan berkategori awas, sedangkan Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Jakarta Pusat berstatus waspada.
Dalam situs tersebut, angka insiden DBD di Jakarta Barat mencapai 12,2 dan Jakarta Selatan mencapai 11,2. Kemudian Jakarta Pusat menjadi wilayah terendah dengan angka insiden DBD 4,5. Kota Jakarta Utara memiliki angka insiden 5,0, dan Jakarta Timur 8,9.
Peringatan dini berbasis iklim yang dibuat BMKG bersama dengan Pemprov DKI Jakarta juga didasarkan pada curah hujan dan kelembapan udara yang memengaruhi perkembangan nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan DBD.
(abd)
tulis komentar anda