Gerakan Muda Kembali Hadirkan Forum Debat Caleg Volume Dua
Senin, 29 Januari 2024 - 21:43 WIB
JAKARTA - Karang Taruna Kelurahan Pademangan Timur yang diketuai Anwar Fauzy menyelenggarakan program kolaborasi bersama komunitas kepemudaan bernama Gerakan Muda inisiasi Michael Victor Sianipar kembali sukses menggelar debat calon legislatif (caleg) DPRD di DKI Jakarta. Acaranya yang berjudul “Pemuda Menantang Caleg Vol. 2 - Debat Caleg Muda: Mau Jadi Apa Setelah Terpilih?” itu digelar di Kantor RW 12, Pademangan Timur, Jakarta Utara, Senin (29/1/2024).
Acara debat yang diselenggarakan oleh Gerakan Muda dan Karang Taruna Pademangan Timur ini merupakan suatu realisasi komitmen dalam menciptakan sebuah wadah adu pemikiran dan gagasan lintas perspektif antarmasing-masing caleg. Membawa gagasan “Membangun Pemuda, Membangun Jakarta”, Gerakan Muda ingin membawa nafas demokrasi lebih dalam pada tingkat lokal.
Berkolaborasi dengan Karang Taruna Kelurahan Pademangan Timur, acara ini dihadiri oleh caleg-caleg DPRD daerah pemilihan (dapil) III DKI Jakarta (Pademangan, Penjaringan, dan Tanjung Priok) dari berbagai partai politik, yakni Michael Victor Sianipar dari Partai Perindo, Muhammad Husin Munir dari Partai Demokrat, dan Alberto dari Partai Ummat.
Acara ini juga menghadirkan akademisi serta tokoh masyarakat sebagai panelis, yaitu Ahdi Takhur sebagai Ketua Karang Taruna Kecamatan Pademangan serta Fuadil ‘Ulum yang merupakan seorang peneliti dari Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia. Ketua Karang Taruna Pademangan Timur Anwar Fauzy, dan Ketua RW 12 Pademangan Timur Overus Maryanto juga ikut serta dalam forum debat kali ini.
Meski berjalan lancar, terwujudnya acara ini juga tidak terjadi tanpa kendala. Sebelum terselenggaranya acara, pihak panitia mengalami beberapa kendala yaitu sulitnya mencari caleg yang bersedia untuk hadir dalam forum debat serta banyaknya pembatalan secara spontan tanpa adanya alasan yang jelas.
Masalah juga terjadi dalam hal perizinan tempat. Akan tetapi pada akhirnya, acara ini dapat tetap terselenggara dengan lancar dan disambut oleh antusiasme 200 lebih masyarakat yang hadir walau sempat diguyur hujan deras.
“Tujuan diadakannya acara ini sebagai bentuk pencerdasan ke masyarakat. Kita ingin ada media untuk warga bisa bertemu langsung dengan perwakilannya untuk dikritisi bahkan dikuliti,” kata Anwar dalam sesi pembukaan acara debat ini.
Pernyataan Anwar tersebut mewakili semangat para anggota Karang Taruna dan masyarakat yang resah terhadap para wakil rakyat yang tidak serius memperjuangkan nasib rakyatnya. Hal ini juga selaras dengan semangat yang Michael bawa dalam memotori Gerakan Muda, yaitu hadirnya partisipasi masyarakat yang aktif dalam keputusan-keputusan legislatif.
Pertarungan argumen di antara ketiga calon legislatif DPRD untuk Dapil III ini menyajikan pertunjukan perdebatan yang intens dengan pendekatan yang beragam meski dengan tujuan yang sama, yaitu untuk kemajuan provinsi DKI Jakarta. Diskusi antara ketiga tokoh calon perwakilan ini melibatkan pembahasan yang luas, mencakup aspek pendidikan, pertumbuhan ekonomi, dan tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR).
Dalam argumentasi mengenai pendidikan, Michael menekankan pentingnya akses pendidikan yang inklusif, karena pendidikan merupakan hak bagi semua. “Saya sudah pernah dirumahkan dan hampir putus sekolah gara-gara tidak bisa bayar. Jangankan beasiswa pendidikan Karang Taruna, beasiswa untuk seluruh warga agar bisa bersekolah akan saya perjuangkan. Selain itu sekolah harus diperbanyak, untuk penyerapan lebih banyak,” kata Michael.
Kolaborasi ini diharapkan dapat membawa nama baik Karang Taruna dan Gerakan muda sebagai subjek yang kritis dan aktif berkontribusi untuk pemilihan yang lebih baik. Langkah ini berhasil menciptakan titik penting dalam perjalanan demokrasi di Indonesia, khususnya di provinsi DKI Jakarta.
Keberhasilan debat para calon legislatif telah menjadi sumber inspirasi bagi komunitas lain untuk aktif berpartisipasi dalam memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara, khususnya dalam konteks perkembangan Jakarta sebagai pusat pertumbuhan di Indonesia dan kelangsungan pertumbuhan Jakarta di masa mendatang.
Acara debat yang diselenggarakan oleh Gerakan Muda dan Karang Taruna Pademangan Timur ini merupakan suatu realisasi komitmen dalam menciptakan sebuah wadah adu pemikiran dan gagasan lintas perspektif antarmasing-masing caleg. Membawa gagasan “Membangun Pemuda, Membangun Jakarta”, Gerakan Muda ingin membawa nafas demokrasi lebih dalam pada tingkat lokal.
Berkolaborasi dengan Karang Taruna Kelurahan Pademangan Timur, acara ini dihadiri oleh caleg-caleg DPRD daerah pemilihan (dapil) III DKI Jakarta (Pademangan, Penjaringan, dan Tanjung Priok) dari berbagai partai politik, yakni Michael Victor Sianipar dari Partai Perindo, Muhammad Husin Munir dari Partai Demokrat, dan Alberto dari Partai Ummat.
Acara ini juga menghadirkan akademisi serta tokoh masyarakat sebagai panelis, yaitu Ahdi Takhur sebagai Ketua Karang Taruna Kecamatan Pademangan serta Fuadil ‘Ulum yang merupakan seorang peneliti dari Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia. Ketua Karang Taruna Pademangan Timur Anwar Fauzy, dan Ketua RW 12 Pademangan Timur Overus Maryanto juga ikut serta dalam forum debat kali ini.
Meski berjalan lancar, terwujudnya acara ini juga tidak terjadi tanpa kendala. Sebelum terselenggaranya acara, pihak panitia mengalami beberapa kendala yaitu sulitnya mencari caleg yang bersedia untuk hadir dalam forum debat serta banyaknya pembatalan secara spontan tanpa adanya alasan yang jelas.
Masalah juga terjadi dalam hal perizinan tempat. Akan tetapi pada akhirnya, acara ini dapat tetap terselenggara dengan lancar dan disambut oleh antusiasme 200 lebih masyarakat yang hadir walau sempat diguyur hujan deras.
“Tujuan diadakannya acara ini sebagai bentuk pencerdasan ke masyarakat. Kita ingin ada media untuk warga bisa bertemu langsung dengan perwakilannya untuk dikritisi bahkan dikuliti,” kata Anwar dalam sesi pembukaan acara debat ini.
Pernyataan Anwar tersebut mewakili semangat para anggota Karang Taruna dan masyarakat yang resah terhadap para wakil rakyat yang tidak serius memperjuangkan nasib rakyatnya. Hal ini juga selaras dengan semangat yang Michael bawa dalam memotori Gerakan Muda, yaitu hadirnya partisipasi masyarakat yang aktif dalam keputusan-keputusan legislatif.
Pertarungan argumen di antara ketiga calon legislatif DPRD untuk Dapil III ini menyajikan pertunjukan perdebatan yang intens dengan pendekatan yang beragam meski dengan tujuan yang sama, yaitu untuk kemajuan provinsi DKI Jakarta. Diskusi antara ketiga tokoh calon perwakilan ini melibatkan pembahasan yang luas, mencakup aspek pendidikan, pertumbuhan ekonomi, dan tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR).
Dalam argumentasi mengenai pendidikan, Michael menekankan pentingnya akses pendidikan yang inklusif, karena pendidikan merupakan hak bagi semua. “Saya sudah pernah dirumahkan dan hampir putus sekolah gara-gara tidak bisa bayar. Jangankan beasiswa pendidikan Karang Taruna, beasiswa untuk seluruh warga agar bisa bersekolah akan saya perjuangkan. Selain itu sekolah harus diperbanyak, untuk penyerapan lebih banyak,” kata Michael.
Kolaborasi ini diharapkan dapat membawa nama baik Karang Taruna dan Gerakan muda sebagai subjek yang kritis dan aktif berkontribusi untuk pemilihan yang lebih baik. Langkah ini berhasil menciptakan titik penting dalam perjalanan demokrasi di Indonesia, khususnya di provinsi DKI Jakarta.
Keberhasilan debat para calon legislatif telah menjadi sumber inspirasi bagi komunitas lain untuk aktif berpartisipasi dalam memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara, khususnya dalam konteks perkembangan Jakarta sebagai pusat pertumbuhan di Indonesia dan kelangsungan pertumbuhan Jakarta di masa mendatang.
(rca)
tulis komentar anda