Halaqoh Kebangsaan, Pimpinan Ponpes Sepakat Dukung Ganjar-Mahfud
Kamis, 02 November 2023 - 19:31 WIB
BOGOR - Jaringan Ahlussunah Wal Jamaah Indonesia sepakat mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk memimpin Indonesia di 2024-2029 mendatang. Mereka ini merupakan perkumpulan ulama dan kiai di Bogor dan Bekasi.
Dukungan itu disampaikan dalam Halaqoh Kebangsaan yang digelar di Ponpes Sunan Drajat Al-Qosimiyyah, Pamegarsari, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Kamis (2/11/2023). Halaqoh Kebangsaan diadakan untuk memusyawarahkan ihwal pemimpin terbaik untuk bangsa Indonesia yang diikuti para pimpinan ponpes di Bogor dan Bekasi.
"Kita mengadakan Halaqoh Kebangsaan Jaringan Ahlussunnah Wal Jamaah Indonesia, dihadiri oleh beberapa ulama yang ada dari Bogor dan Bekasi. Kita menghimpun pendapat bagaimana kita memilih pemimpin terbaik," kata Pimpinan Ponpes Sunan Drajat Al-Qosimiyyah Buya Munawwir Al-Qosimi.
Dia menjelaskan, Ganjar-Mahfud adalah pasangan paling ideal untuk memimpin Indonesia. Buya Munawwir menyebut alasan dia dan ulama-kiai lainnya menjatuhkan pilihan ke Ganjar-Mahfud lantaran keduanya merupakan sosok yang paling teruji dan terbukti kepemimpinananya serta visi kebangsaannya. "Beliau berdua adalah satu satunya paslon yang tidak pernah dihubungkan dengan kelompok radikal dan intoleran," tandasnya.
Ulama yang masih keturunan Sunan Drajad ini juga menyebut bahwa pasangan Ganjar-Mahfud sangat dekat dengan kalangan pesantren. Perhatian dan kepedulian Ganjar di dunia pesantren pun ditunjukkan dengan menginisiasi adanya Perda tentang Pesantren saat masih menjabat gubernur Jawa Tengah. Perda tersebut mewajibkan pemerintah daerah untuk memfasilitasi ponpes yang ada.
Di Jawa Tengah, capres berambut putih itu juga berhasil menaikkan kesejahteraan pengajar keagamaan dengan memberikan uang insentif. Jumlahnya pun terus meningkat dari tahun ke tahun sejak digulirkan pada 2019.
Dari bukti konkret itu, para ulama dan kiai pimpinan ponpes di Bogor dan Bekasi itu sepakat untuk menggaungkan dukungannya ke Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. "Pak Ganjar itu menantu kiai, kiai dalam mencari menantu itu tidak sembarangan harus musyawarah dan istikarah. Sampai kemudian Pak Ganjar menjadi anggota DPR, kemudian gubernur dekat dengan ulama," ungkap Buya Munawwir.
"Pak Mahfud MD beliau adalah keluarga menantu-menantunya kiai, dia juga seorang santri. Maka saya mengajak bahkan dari keluarga wali untuk mendukung Bapak Ganjar-Mahfud karena ini asli negara kita," lanjutnya.
Alasan lain yang tidak kalah pentingnya adalah soal usia. Keduanya saat ini ada pada usia emas. ”Puncak kemampuan dan kematangan emosi, intelektual serta spiritual kan umur 40 sampai 60. Nah itu usia Bapak Ganjar dan Bapak Mahfud MD. Kanjeng Nabi Muhammad kan juga diutus usia 40-60. Ada pelajaran penting di situ," imbuhnya.
Pimpinan Ponpes As-Salafiyah Bekasi KH Cep Mas'od mendukung Ganjar-Mahfud karena dia yakin keduanya mampu memajukan dunia pesantren. Dia optimistos, Ganjar-Mahfud mampu memberikan kontribusi terbaiknya untuk perkembangan dan kemajuan pesantren di Indonesia.
Bukan hanya pesantren besar dan ternama saja, tetapi juga pesantren kecil yang selama ini masih kurang diperhatikan. "Di kalangan pesantren itu inginnya diperhatikan jangan seolah-olah dimarjinalkan seperti pendidikan yang lain. Pondok pesantren memohon supaya benar-benar diperhatikan karena memang kontribusinya besar terhadap negara ini," tandasnya.
Dukungan itu disampaikan dalam Halaqoh Kebangsaan yang digelar di Ponpes Sunan Drajat Al-Qosimiyyah, Pamegarsari, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Kamis (2/11/2023). Halaqoh Kebangsaan diadakan untuk memusyawarahkan ihwal pemimpin terbaik untuk bangsa Indonesia yang diikuti para pimpinan ponpes di Bogor dan Bekasi.
"Kita mengadakan Halaqoh Kebangsaan Jaringan Ahlussunnah Wal Jamaah Indonesia, dihadiri oleh beberapa ulama yang ada dari Bogor dan Bekasi. Kita menghimpun pendapat bagaimana kita memilih pemimpin terbaik," kata Pimpinan Ponpes Sunan Drajat Al-Qosimiyyah Buya Munawwir Al-Qosimi.
Dia menjelaskan, Ganjar-Mahfud adalah pasangan paling ideal untuk memimpin Indonesia. Buya Munawwir menyebut alasan dia dan ulama-kiai lainnya menjatuhkan pilihan ke Ganjar-Mahfud lantaran keduanya merupakan sosok yang paling teruji dan terbukti kepemimpinananya serta visi kebangsaannya. "Beliau berdua adalah satu satunya paslon yang tidak pernah dihubungkan dengan kelompok radikal dan intoleran," tandasnya.
Ulama yang masih keturunan Sunan Drajad ini juga menyebut bahwa pasangan Ganjar-Mahfud sangat dekat dengan kalangan pesantren. Perhatian dan kepedulian Ganjar di dunia pesantren pun ditunjukkan dengan menginisiasi adanya Perda tentang Pesantren saat masih menjabat gubernur Jawa Tengah. Perda tersebut mewajibkan pemerintah daerah untuk memfasilitasi ponpes yang ada.
Di Jawa Tengah, capres berambut putih itu juga berhasil menaikkan kesejahteraan pengajar keagamaan dengan memberikan uang insentif. Jumlahnya pun terus meningkat dari tahun ke tahun sejak digulirkan pada 2019.
Dari bukti konkret itu, para ulama dan kiai pimpinan ponpes di Bogor dan Bekasi itu sepakat untuk menggaungkan dukungannya ke Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. "Pak Ganjar itu menantu kiai, kiai dalam mencari menantu itu tidak sembarangan harus musyawarah dan istikarah. Sampai kemudian Pak Ganjar menjadi anggota DPR, kemudian gubernur dekat dengan ulama," ungkap Buya Munawwir.
"Pak Mahfud MD beliau adalah keluarga menantu-menantunya kiai, dia juga seorang santri. Maka saya mengajak bahkan dari keluarga wali untuk mendukung Bapak Ganjar-Mahfud karena ini asli negara kita," lanjutnya.
Alasan lain yang tidak kalah pentingnya adalah soal usia. Keduanya saat ini ada pada usia emas. ”Puncak kemampuan dan kematangan emosi, intelektual serta spiritual kan umur 40 sampai 60. Nah itu usia Bapak Ganjar dan Bapak Mahfud MD. Kanjeng Nabi Muhammad kan juga diutus usia 40-60. Ada pelajaran penting di situ," imbuhnya.
Pimpinan Ponpes As-Salafiyah Bekasi KH Cep Mas'od mendukung Ganjar-Mahfud karena dia yakin keduanya mampu memajukan dunia pesantren. Dia optimistos, Ganjar-Mahfud mampu memberikan kontribusi terbaiknya untuk perkembangan dan kemajuan pesantren di Indonesia.
Bukan hanya pesantren besar dan ternama saja, tetapi juga pesantren kecil yang selama ini masih kurang diperhatikan. "Di kalangan pesantren itu inginnya diperhatikan jangan seolah-olah dimarjinalkan seperti pendidikan yang lain. Pondok pesantren memohon supaya benar-benar diperhatikan karena memang kontribusinya besar terhadap negara ini," tandasnya.
(poe)
tulis komentar anda