DKI Telah Lakukan Tes PCR Sebanyak 4.864 Spesimen
Senin, 03 Agustus 2020 - 23:10 WIB
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mengintensifkan tes PCR untuk menemukan kasus baru secara cepat agar dapat segera melakukan tindakan isolasi/perawatan secara tepat sehingga memperkecil potensi penularan Covid-19 .
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Fify Mulyani mengatakan, berdasarkan data terkini Dinkes DKI dilakukan tes PCR sebanyak 4.864 spesimen. (Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Pemkot Bogor Terapkan Pembatasan Kerja ASN)
"4.234 di antaranya untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 489 positif dan 3.745 negatif. Dari 489 kasus tersebut, 130 kasus adalah akumulasi data dari 7 hari terakhir yang baru dilaporkan. Untuk jumlah tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 39.003," jelasnya di Jakarta, Senin (3/8/2020).
WHO telah menetapkan standar jumlah tes PCR adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu. Berdasarkan WHO, Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 orang (bukan spesimen) per minggu atau 1.521 orang per hari. "Saat ini jumlah tes PCR di Jakarta setiap pekan adalah 4 kali lipat standar WHO," ucapnya. (Baca juga: Ketua DPRD DKI Sebut Dany Anwar Meninggal karena Covid-19)
Kondisi wabah di sebuah daerah hanya bisa diketahui melalui testing. Strategi tes-lacak-isolasi sangat penting dilakukan dalam penanganan wabah. Jumlah tes yang tidak memenuhi standar WHO berakibat makin banyak kasus positif yang tidak terlacak. Jakarta telah memenuhi standar itu, bahkan melebihinya.
Tes PCR di Jakarta dilakukan melalui kolaborasi 47 Laboratorium Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, BUMN, dan swasta. Pemprov DKI memberikan dukungan biaya tes kepada Laboratorium BUMN maupun swasta yang ikut berjejaring bersama dalam pemeriksaan sampel program.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Fify Mulyani mengatakan, berdasarkan data terkini Dinkes DKI dilakukan tes PCR sebanyak 4.864 spesimen. (Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Pemkot Bogor Terapkan Pembatasan Kerja ASN)
"4.234 di antaranya untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 489 positif dan 3.745 negatif. Dari 489 kasus tersebut, 130 kasus adalah akumulasi data dari 7 hari terakhir yang baru dilaporkan. Untuk jumlah tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 39.003," jelasnya di Jakarta, Senin (3/8/2020).
WHO telah menetapkan standar jumlah tes PCR adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu. Berdasarkan WHO, Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 orang (bukan spesimen) per minggu atau 1.521 orang per hari. "Saat ini jumlah tes PCR di Jakarta setiap pekan adalah 4 kali lipat standar WHO," ucapnya. (Baca juga: Ketua DPRD DKI Sebut Dany Anwar Meninggal karena Covid-19)
Kondisi wabah di sebuah daerah hanya bisa diketahui melalui testing. Strategi tes-lacak-isolasi sangat penting dilakukan dalam penanganan wabah. Jumlah tes yang tidak memenuhi standar WHO berakibat makin banyak kasus positif yang tidak terlacak. Jakarta telah memenuhi standar itu, bahkan melebihinya.
Tes PCR di Jakarta dilakukan melalui kolaborasi 47 Laboratorium Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, BUMN, dan swasta. Pemprov DKI memberikan dukungan biaya tes kepada Laboratorium BUMN maupun swasta yang ikut berjejaring bersama dalam pemeriksaan sampel program.
(jon)
tulis komentar anda