Antisipasi Penumpukan Penumpang, DKI Siapkan Bus Transjakarta Sapu Jagat
Sabtu, 01 Agustus 2020 - 12:02 WIB
JAKARTA - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta bakal mengerahkan bus Transjakarta sapu jagat mulai 3 Agustus 2020 mendatang. Ini sebagai antisipasi penumpukan penumpang terkait diberlakukannya kembali kebijakan ganjil genap .
"Untuk di Transjakarta yang kita lakukan sekarang adalah dengan bus sapu jagat," ungkap Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo, Sabtu (1/8/2020). Saat di Halte Transjakarta padat penumpang, bus Sapu Jagat langsung meluncur menjemput.
"Begitu ada antrean yang mulai keluar halte, otomatis bus kami tambah. Jadi tidak lagi headway 5 atau 3 menit, tapi bahkan bisa detik. Begitu pentuh diisi lagi. Itu yang kita terapkan, contohnya di Pinang Ranti, itu sekarang sudah tidak ada keluhan ada antrean atau di halte Klender yang di awal PSBB transisi di sana ada antrean. Itu yang kami pantau. Termasuk juga di halte Cawang UKI," tambah Syafrin.
Bus Sapu Jagat merupakan bus cadangan yang dikerahkan saat terjadi penumpukan penumpang."Bus itu bukan pengalihan rute atau koridor lain, memang bus cadangan. Disiapkan, karena dalam operasionalnya ada 10% bus cadangan. Di setiap menyusun rencana operasional, dari total 100, maka yang masuk dalam rain off itu adalah 10% cadangan. Nah ini yg kita kerahkan seluruhnya," jelas Syafrin. (Baca: Ini Alasan DKI Kembali Terapkan Ganjil Genap di Tengah Pandemi Covid-19)
Bus tersebut, kata Syafrin akan beroperasi mulai Senin 3 Agustus 2020 mendatang."Tidak lagi uji coba, ini kan kita langsung lakukan operasional penuh, dan tentu langsung beroperasi mulai hari Senin. Dan kita evaluasi. Jadi tujuannya kembali lagi bahwa kita ingin menekan pergerakan orang yang masif ke pusat-pusat kegiatan. Karena teridentifikasi terjadi peningkatan volume lalu lintas yang signifikan karena Jakarta tak ada lagi instrumen pembatasan yang bisa digunakan sebagai kontrol warga untuk melakukan pergerakan," ucapnya.
"Untuk di Transjakarta yang kita lakukan sekarang adalah dengan bus sapu jagat," ungkap Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo, Sabtu (1/8/2020). Saat di Halte Transjakarta padat penumpang, bus Sapu Jagat langsung meluncur menjemput.
"Begitu ada antrean yang mulai keluar halte, otomatis bus kami tambah. Jadi tidak lagi headway 5 atau 3 menit, tapi bahkan bisa detik. Begitu pentuh diisi lagi. Itu yang kita terapkan, contohnya di Pinang Ranti, itu sekarang sudah tidak ada keluhan ada antrean atau di halte Klender yang di awal PSBB transisi di sana ada antrean. Itu yang kami pantau. Termasuk juga di halte Cawang UKI," tambah Syafrin.
Bus Sapu Jagat merupakan bus cadangan yang dikerahkan saat terjadi penumpukan penumpang."Bus itu bukan pengalihan rute atau koridor lain, memang bus cadangan. Disiapkan, karena dalam operasionalnya ada 10% bus cadangan. Di setiap menyusun rencana operasional, dari total 100, maka yang masuk dalam rain off itu adalah 10% cadangan. Nah ini yg kita kerahkan seluruhnya," jelas Syafrin. (Baca: Ini Alasan DKI Kembali Terapkan Ganjil Genap di Tengah Pandemi Covid-19)
Bus tersebut, kata Syafrin akan beroperasi mulai Senin 3 Agustus 2020 mendatang."Tidak lagi uji coba, ini kan kita langsung lakukan operasional penuh, dan tentu langsung beroperasi mulai hari Senin. Dan kita evaluasi. Jadi tujuannya kembali lagi bahwa kita ingin menekan pergerakan orang yang masif ke pusat-pusat kegiatan. Karena teridentifikasi terjadi peningkatan volume lalu lintas yang signifikan karena Jakarta tak ada lagi instrumen pembatasan yang bisa digunakan sebagai kontrol warga untuk melakukan pergerakan," ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda