Bacaleg Perindo Diska Resha Gelar Fogging dan Sosialisasikan KTA Berasuransi di Manggarai, Ketua RT: Sangat Membantu
Minggu, 13 Agustus 2023 - 13:30 WIB
Ketua RT 3/RW 5 Muhammad Sanusi merespons baik program fogging yang dilaksanakan bacaleg Partai Perindo, Diska Resha Putra. Foto: MPI/Muhammad Refi Sandi
JAKARTA - Bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPRD DKI Jakarta Dapil 8, Diska Resha Putra , kembali blusukan ke permukiman warga. Kali ini Diska melakukan fogging dan sosialisasikan Kartu Tanda Anggota (KTA) berasuransi di permukiman padat penduduk 8 RT Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (13/8/2023).
Ketua RT 3/RW 5 Muhammad Sanusi merespons baik program fogging yang dilaksanakan bacaleg Partai Perindo, partai berlambang Rajawali mengembangkan sayap dan bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu.
Ia menilai fogging sangat baik untuk pencegahan penyakit DBD di permukiman padat penduduk Kelurahan Manggarai.
"Tanggapan saya, syukur alhamdulillah dengan adanya program fogging ini dari pak Diska yang mana untuk pencegahan penyakit DBD sudah terlaksana dengan baik. Bagus, jangan ketika ada yang kena baru pelaksanaan," kata Sanusi kepada wartawan di lokasi.
Sanusi mengungkapkan bahwa di lingkungannya sudah ada kasus DBD. Namun, ia memastikan tidak terlalu signifikan dan tidak ada yang meninggal dunia.
"Dari tahun ke tahun pasti ada ya namanya penyakit DBD itu, tapi jumlahnya tidak terlalu signifikan. Tidak ada yang sampai meninggal," ungkapnya.
Ketua RT 3/RW 5 Muhammad Sanusi merespons baik program fogging yang dilaksanakan bacaleg Partai Perindo, partai berlambang Rajawali mengembangkan sayap dan bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu.
Ia menilai fogging sangat baik untuk pencegahan penyakit DBD di permukiman padat penduduk Kelurahan Manggarai.
Baca Juga
"Tanggapan saya, syukur alhamdulillah dengan adanya program fogging ini dari pak Diska yang mana untuk pencegahan penyakit DBD sudah terlaksana dengan baik. Bagus, jangan ketika ada yang kena baru pelaksanaan," kata Sanusi kepada wartawan di lokasi.
Sanusi mengungkapkan bahwa di lingkungannya sudah ada kasus DBD. Namun, ia memastikan tidak terlalu signifikan dan tidak ada yang meninggal dunia.
"Dari tahun ke tahun pasti ada ya namanya penyakit DBD itu, tapi jumlahnya tidak terlalu signifikan. Tidak ada yang sampai meninggal," ungkapnya.
tulis komentar anda