Pergerakan Tanah di Tanjungsari Bogor Ancam 50 Jiwa
Rabu, 12 April 2023 - 01:39 WIB
BOGOR - Fenomena pergerakan tanah di wilayah Kampung Ciparingga, Desa Cibadak, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor mengancam 50 jiwa dari 13 kepala keluarga (KK) warga sekitar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat pergerakan tanah itu terjadi sejak Senin, 10 April 2023.
Penyebabnya adalah curah hujan tinggi di wilayah tersebut. "Mengakibatkan volume air di dalam tanah menjadi meningkat sehingga tanah bergerak," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko dalam keterangannya, Selasa (11/4/2023).
Adapun pergerakan tanah ini memiliki kedalaman sekitar 50 sentimeter dan lebar retakan 20 sentimeter. Sedangkan panjang retakan dari titik terdekat dengan rumah hingga ke atas perbukitan kurang lebih 150 meter.
Foto/Dok BPBD Kabupaten Bogor
"Patahan pergeseran dengan rumah (berjarak) 2 meter," ujarnya.
Akibatnya, sejumlah rumah warga yang dihuni 13 KK dengan 50 jiwa terancam. Selain itu, sebuah masjid di sekitar lokasi terdampak dari kejadian ini.
"Pergerakan tanah masih berlanjut, namun tidak signifikan dan apabila terjadi hujan kembali dikhawatirkan semakin meluas. Perlu penanganan lebih lanjut pihak terkait dikhawatirkan akan berdampak pada rumah yang terancam," pungkasnya.
Penyebabnya adalah curah hujan tinggi di wilayah tersebut. "Mengakibatkan volume air di dalam tanah menjadi meningkat sehingga tanah bergerak," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko dalam keterangannya, Selasa (11/4/2023).
Adapun pergerakan tanah ini memiliki kedalaman sekitar 50 sentimeter dan lebar retakan 20 sentimeter. Sedangkan panjang retakan dari titik terdekat dengan rumah hingga ke atas perbukitan kurang lebih 150 meter.
Foto/Dok BPBD Kabupaten Bogor
"Patahan pergeseran dengan rumah (berjarak) 2 meter," ujarnya.
Akibatnya, sejumlah rumah warga yang dihuni 13 KK dengan 50 jiwa terancam. Selain itu, sebuah masjid di sekitar lokasi terdampak dari kejadian ini.
"Pergerakan tanah masih berlanjut, namun tidak signifikan dan apabila terjadi hujan kembali dikhawatirkan semakin meluas. Perlu penanganan lebih lanjut pihak terkait dikhawatirkan akan berdampak pada rumah yang terancam," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda