Korsleting Listrik, Toko Plastik Kebakaran Kerugian Capai Rp350 Juta
Senin, 13 Maret 2023 - 08:25 WIB
Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api di toko plastik di Jalan Haji Naman RT 11/03, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Senin (13/3/2023). Foto/Istimewa/Gulkarmat Jaktim
JAKARTA - Toko plastik di Jalan Haji Naman RT 11/03, Pondok Kelapa, Duren Sawit, hangus terbakar pada Senin (13/3/2023). Kebakaran yang diduga karena korselting listrik ini mengakibatkan kerugian hingga Rp350 juta.
Kasie Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan, seumber api diduga berawal dari korsleting listrik pada stop kontak di dalam toko tersebut. Banyaknya bahan-bahan yang mudah terbakar, membuat api dengan cepat merambat ke seluruh isi di dalam toko.
"Ada sebanyak 50 personel dan 10 unit mobil pompa dikerahkan untuk memadamkan api," ujar Gatot dalam keterangannya, Senin (13/3/2023).
Setelah berjuang selama 1 jam, kobaran api di toko plastik tersebut berhasil dipadamkan. Gatot menuturkan, tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kebakaran toko plastik yang memiliki 80 meter persegi tersebut.
"Kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp350 Juta. Untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan petugas Polsek Duren Sawit," ucapnya.
Kasie Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan, seumber api diduga berawal dari korsleting listrik pada stop kontak di dalam toko tersebut. Banyaknya bahan-bahan yang mudah terbakar, membuat api dengan cepat merambat ke seluruh isi di dalam toko.
"Ada sebanyak 50 personel dan 10 unit mobil pompa dikerahkan untuk memadamkan api," ujar Gatot dalam keterangannya, Senin (13/3/2023).
Setelah berjuang selama 1 jam, kobaran api di toko plastik tersebut berhasil dipadamkan. Gatot menuturkan, tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kebakaran toko plastik yang memiliki 80 meter persegi tersebut.
"Kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp350 Juta. Untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan petugas Polsek Duren Sawit," ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda