Banjir Tak Kunjung Surut, Ribuan Warga Geruduk Kantor Pemasaran PNR Bekasi
Senin, 27 Februari 2023 - 19:51 WIB
BEKASI - Banjir tak kunjung surut, ribuan warga menggeruduk Kantor Pemasaran Perumahan Puri Nirwana Residence (PNR) di Sukaraya, Karangbahagia, Kabupaten Bekasi, Senin (27/2/2023).
Mereka meminta pihak developer menangani Sungai Kalenrasmi yang jebol sehingga mengakibatkan banjir tak kunjung surut. Ribuan warga terdampak banjir mendatangi Kantor Pemasaran Perumahan PNR dengan turut dihadiri Camat Karangbahagia dan Kepala Desa Sukaraya.
"Kami mencoba silaturahmi kepada pihak developer Perumahan PNR ke depannya seperti apa. Artinya, banjir ini bisa disterilisasi sehingga tidak terulang kembali untuk jangka panjang," kata Rahmat (43), salah satu warga.
Warga yang melakukan aksi sempat memaksa masuk ke dalam kantor pemasaran yang dijaga petugas keamanan. Rahmat menuding pihak pengembang perumahan tersebut tidak konsisten dalam memantau dan menangani banjir yang sudah terjadi dalam 10 tahun terakhir.
"Ini banjir yang paling terparah. Artinya apa, berarti pihak pengembang tidak serius untuk menangani masalah ini. Ini banjir hari yang keempat, kondisi warga sangat memperhatikan, banyak yang sakit sehingga susah untuk berobat karena akses susah untuk kita lalui," tandasnya.
Sementara Camat Karangbahagia Karnadi mengatakan, sudah empat hari warga yang menghuni perumahan tersebut mengalami dampak banjir. Karena itu masyarakat datang menyampaikan aspirasi kepada pihak pengembang untuk mencari solusi mengatasi banjir.
"Tadi sudah disampaikan oleh perwakilan warga PNR yang dihadiri juga saya, pihak kepala Desa, serta RT dan RW setempat," ucap Karnadi.
Mereka meminta pihak developer menangani Sungai Kalenrasmi yang jebol sehingga mengakibatkan banjir tak kunjung surut. Ribuan warga terdampak banjir mendatangi Kantor Pemasaran Perumahan PNR dengan turut dihadiri Camat Karangbahagia dan Kepala Desa Sukaraya.
Baca Juga
"Kami mencoba silaturahmi kepada pihak developer Perumahan PNR ke depannya seperti apa. Artinya, banjir ini bisa disterilisasi sehingga tidak terulang kembali untuk jangka panjang," kata Rahmat (43), salah satu warga.
Warga yang melakukan aksi sempat memaksa masuk ke dalam kantor pemasaran yang dijaga petugas keamanan. Rahmat menuding pihak pengembang perumahan tersebut tidak konsisten dalam memantau dan menangani banjir yang sudah terjadi dalam 10 tahun terakhir.
"Ini banjir yang paling terparah. Artinya apa, berarti pihak pengembang tidak serius untuk menangani masalah ini. Ini banjir hari yang keempat, kondisi warga sangat memperhatikan, banyak yang sakit sehingga susah untuk berobat karena akses susah untuk kita lalui," tandasnya.
Baca Juga
Sementara Camat Karangbahagia Karnadi mengatakan, sudah empat hari warga yang menghuni perumahan tersebut mengalami dampak banjir. Karena itu masyarakat datang menyampaikan aspirasi kepada pihak pengembang untuk mencari solusi mengatasi banjir.
"Tadi sudah disampaikan oleh perwakilan warga PNR yang dihadiri juga saya, pihak kepala Desa, serta RT dan RW setempat," ucap Karnadi.
tulis komentar anda