Banjir Tak Kunjung Surut, Ribuan Warga Geruduk Kantor Pemasaran PNR Bekasi
loading...
A
A
A
BEKASI - Banjir tak kunjung surut, ribuan warga menggeruduk Kantor Pemasaran Perumahan Puri Nirwana Residence (PNR) di Sukaraya, Karangbahagia, Kabupaten Bekasi, Senin (27/2/2023).
Mereka meminta pihak developer menangani Sungai Kalenrasmi yang jebol sehingga mengakibatkan banjir tak kunjung surut. Ribuan warga terdampak banjir mendatangi Kantor Pemasaran Perumahan PNR dengan turut dihadiri Camat Karangbahagia dan Kepala Desa Sukaraya.
"Kami mencoba silaturahmi kepada pihak developer Perumahan PNR ke depannya seperti apa. Artinya, banjir ini bisa disterilisasi sehingga tidak terulang kembali untuk jangka panjang," kata Rahmat (43), salah satu warga.
Warga yang melakukan aksi sempat memaksa masuk ke dalam kantor pemasaran yang dijaga petugas keamanan. Rahmat menuding pihak pengembang perumahan tersebut tidak konsisten dalam memantau dan menangani banjir yang sudah terjadi dalam 10 tahun terakhir.
"Ini banjir yang paling terparah. Artinya apa, berarti pihak pengembang tidak serius untuk menangani masalah ini. Ini banjir hari yang keempat, kondisi warga sangat memperhatikan, banyak yang sakit sehingga susah untuk berobat karena akses susah untuk kita lalui," tandasnya.
Sementara Camat Karangbahagia Karnadi mengatakan, sudah empat hari warga yang menghuni perumahan tersebut mengalami dampak banjir. Karena itu masyarakat datang menyampaikan aspirasi kepada pihak pengembang untuk mencari solusi mengatasi banjir.
"Tadi sudah disampaikan oleh perwakilan warga PNR yang dihadiri juga saya, pihak kepala Desa, serta RT dan RW setempat," ucap Karnadi.
Menurut Karnadi, pihak PNR sudah berjanji membantu meringankan beban warga yang terdampak banjir. Pihak PNR juga akan menyediakan sarana kendaraan untuk jalur evakuasi cepat.
"Kami dari kecamatan dan kepala desa akan mengundang pihak pengembang setelah selesai ini agar kita mencari solusi yang terbaik agar warga tidak mengalami banjir. Selanjutnya jika hari ini yang sangat urgen yang tidak bisa diselesaikan, akan saya monitor dan akan saya laporkan kepada pimpinan kami Bapak Bupati," tegasnya.
Projek Manager Perumahan PNR Lutfa mengatakan pihaknya sebenarnya sudah menyiapkan program penanggulangan banjir secara internal.
"Tapi kita juga kan tidak bisa menyalahkan alam. Kita sudah berupaya untuk manajemen air, cuma apa daya, jumlah air yang masuk banyak. Kalau untuk persoalan tanggul sesuai dengan kesepakatan warga, untuk hari ini akan ditutup," kata Lutfa.
Untuk tahun ini, lanjut Lutfa, pihaknya menyiapkan empat pompa elektrik yang masing masing pompa mampu menyedot air 15 ribu kubik per menit. Namun curah hujan yang sangat tinggi dan adanya air kiriman membuat banjir tak terhindar.
"Jadi upaya pengembang saat ini sesuai dengan tuntutan warga, sudah disiapkan armada untuk akses mobilitas, untuk evakuasi warga, kita jemput mereka dari belakang ke depan, kita sudah siapkan itu. Kemudian juga akan kita siapkan dapur umum. Yang terakhir penutupan tanggul," pungkasnya.
Mereka meminta pihak developer menangani Sungai Kalenrasmi yang jebol sehingga mengakibatkan banjir tak kunjung surut. Ribuan warga terdampak banjir mendatangi Kantor Pemasaran Perumahan PNR dengan turut dihadiri Camat Karangbahagia dan Kepala Desa Sukaraya.
"Kami mencoba silaturahmi kepada pihak developer Perumahan PNR ke depannya seperti apa. Artinya, banjir ini bisa disterilisasi sehingga tidak terulang kembali untuk jangka panjang," kata Rahmat (43), salah satu warga.
Warga yang melakukan aksi sempat memaksa masuk ke dalam kantor pemasaran yang dijaga petugas keamanan. Rahmat menuding pihak pengembang perumahan tersebut tidak konsisten dalam memantau dan menangani banjir yang sudah terjadi dalam 10 tahun terakhir.
"Ini banjir yang paling terparah. Artinya apa, berarti pihak pengembang tidak serius untuk menangani masalah ini. Ini banjir hari yang keempat, kondisi warga sangat memperhatikan, banyak yang sakit sehingga susah untuk berobat karena akses susah untuk kita lalui," tandasnya.
Sementara Camat Karangbahagia Karnadi mengatakan, sudah empat hari warga yang menghuni perumahan tersebut mengalami dampak banjir. Karena itu masyarakat datang menyampaikan aspirasi kepada pihak pengembang untuk mencari solusi mengatasi banjir.
"Tadi sudah disampaikan oleh perwakilan warga PNR yang dihadiri juga saya, pihak kepala Desa, serta RT dan RW setempat," ucap Karnadi.
Menurut Karnadi, pihak PNR sudah berjanji membantu meringankan beban warga yang terdampak banjir. Pihak PNR juga akan menyediakan sarana kendaraan untuk jalur evakuasi cepat.
"Kami dari kecamatan dan kepala desa akan mengundang pihak pengembang setelah selesai ini agar kita mencari solusi yang terbaik agar warga tidak mengalami banjir. Selanjutnya jika hari ini yang sangat urgen yang tidak bisa diselesaikan, akan saya monitor dan akan saya laporkan kepada pimpinan kami Bapak Bupati," tegasnya.
Projek Manager Perumahan PNR Lutfa mengatakan pihaknya sebenarnya sudah menyiapkan program penanggulangan banjir secara internal.
"Tapi kita juga kan tidak bisa menyalahkan alam. Kita sudah berupaya untuk manajemen air, cuma apa daya, jumlah air yang masuk banyak. Kalau untuk persoalan tanggul sesuai dengan kesepakatan warga, untuk hari ini akan ditutup," kata Lutfa.
Untuk tahun ini, lanjut Lutfa, pihaknya menyiapkan empat pompa elektrik yang masing masing pompa mampu menyedot air 15 ribu kubik per menit. Namun curah hujan yang sangat tinggi dan adanya air kiriman membuat banjir tak terhindar.
"Jadi upaya pengembang saat ini sesuai dengan tuntutan warga, sudah disiapkan armada untuk akses mobilitas, untuk evakuasi warga, kita jemput mereka dari belakang ke depan, kita sudah siapkan itu. Kemudian juga akan kita siapkan dapur umum. Yang terakhir penutupan tanggul," pungkasnya.
(thm)