Saat Rekonstruksi, Terungkap Deudeuh Sempat Beri Perlawanan
A
A
A
JAKARTA - Saat melakukan rekonstruksi pembunuhan Deudeuh Alfi Sahrin (26), pelaku Prio Santoso lancar melakukan setiap adegan. Dalam rekonstruksi tersebut terungkap kalau Deudeuh sempat memberi perlawanan terhadap pelaku.
Berdasarkan pantauan, rekonstruksi pembunuhan Deudeuh yang dilakukan langsung Prio Santoso berjalan dengan lancar. Rekonstruksi dilakukan dengan penjagaan lengkap polisi bersenjata laras panjang.
Saat memeragakan tiap adegan itu, Prio pun tampak tenang dan tidak canggung. Sejak dari melakukan adegan pertama, yakni saat dirinya tiba di Boarding House nomor 15C itu, lalu adegan pembunuhan, hingga adegan terakhir di Stasiun Cawang, yakni saat dirinya membuang kunci dan menunggu kereta menuju Bogor.
Dari hasil pengamatan di lokasi, tampak raut muka Prio tidak memancarkan perasaan duka. Wajahnya bahkan tampak biasanya saja saat melakukan setiap adegan, seperti melakukan hubungan badan dengan Deudeuh di kasur sampai mencekik leher Deudeuh menggunakan kabel catokan rambut di ubin kamar Deudeuh.
Prio bahkan tampak memeragakan tiap adegan dengan netral. Saat pihak kepolisian meminta dirinya melakukan adegan pencekikan, dia pun menuruti perintah tersebut. Sesekali, dia membetulkan adegan yang tidak sesuai dengan yang dilakukannya saat melakukan pembunuhan itu.
"Pas dia (Deudeuh) berontak, saya terjengkang ke belakang bersama (Deudeuh), posisi kepalanya (Deudeuh) di atas dada saya, sedang tangan kiri saya di bawah kepalanya," ujar Prio kepada petugas identifikasi di lokasi, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (6/5/2015).
Berdasarkan pantauan, rekonstruksi pembunuhan Deudeuh yang dilakukan langsung Prio Santoso berjalan dengan lancar. Rekonstruksi dilakukan dengan penjagaan lengkap polisi bersenjata laras panjang.
Saat memeragakan tiap adegan itu, Prio pun tampak tenang dan tidak canggung. Sejak dari melakukan adegan pertama, yakni saat dirinya tiba di Boarding House nomor 15C itu, lalu adegan pembunuhan, hingga adegan terakhir di Stasiun Cawang, yakni saat dirinya membuang kunci dan menunggu kereta menuju Bogor.
Dari hasil pengamatan di lokasi, tampak raut muka Prio tidak memancarkan perasaan duka. Wajahnya bahkan tampak biasanya saja saat melakukan setiap adegan, seperti melakukan hubungan badan dengan Deudeuh di kasur sampai mencekik leher Deudeuh menggunakan kabel catokan rambut di ubin kamar Deudeuh.
Prio bahkan tampak memeragakan tiap adegan dengan netral. Saat pihak kepolisian meminta dirinya melakukan adegan pencekikan, dia pun menuruti perintah tersebut. Sesekali, dia membetulkan adegan yang tidak sesuai dengan yang dilakukannya saat melakukan pembunuhan itu.
"Pas dia (Deudeuh) berontak, saya terjengkang ke belakang bersama (Deudeuh), posisi kepalanya (Deudeuh) di atas dada saya, sedang tangan kiri saya di bawah kepalanya," ujar Prio kepada petugas identifikasi di lokasi, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (6/5/2015).
(ysw)