Waspada, Copet di Angkot Depok Bermodus Pura-pura Ayan
A
A
A
DEPOK - Warga Depok yang menggunakan angkutan kota (angkot) harus waspada terhadap modus pelaku pencopetan. Karena mereka beraksi dengan berpura-pura sakit ayan, batuk hingga muntah. Seperti yang terjadi di dalam angkot angkot 112 jurusan Depok - Kampung Rambutan menuju Terminal Depok pada Selasa malam (5/5/2015).
Dua pria diduga pencopet dengan ciri - ciri gemuk berkacamata kemayu serta pria kurus dengan kemeja beraksi di dalam angkot. Mereka pun sudah berada di dalam angkot sejak lama.
Mereka menunggu kesempatan datang saat penumpang lengah. Salah satu penumpang yang merupakan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Rahma naik angkot tersebut dari Kober UI. Sepanjang perjalanan, kedua laki-laki tersebut sibuk mencari celah mengelabui penumpang.
Satu orang yakni pria berbaju kemeja berpura-pura mendadak sakit epilepsi hingga mengeluarkan busa. Para penumpang yang umumnya memang hendak turun di Margo City pun meninggalkan angkot tersebut, tersisa dua penumpang yakni Rahma, seorang ibu yang berprofesi karyawan, dan dua orang tersebut.
"Salah satunya modus meminta tisu kepada ibu-ibu di depan saya. Si pencopet tahu kalau ibu itu punya tisu dan membuat ibu itu lengah hingga tasnya terbuka," kata Rahma, Selasa (5/5/2015).
Sadar dengan niat keduanya, Rahma pun mengajak ibu berpakaian batik itu turun. Telepon genggam android milik ibu tersebut nyaris jatuh ke tangan pencopet yang diambil dari tas korban. Beruntung ponsel tersebut terjatuh dan sempat diketahui oleh ibu tersebut.
"Saya bilang saja itu yang tadi copet. Ibu itu panik hampir mau nangis dan enggak nyangka itu pencopet pura-pura sakit," ungkapnya.
Modus lain kejahatan copet di angkot biasanya berpura-pura berkelahi antar teman, ataupun berpura-pura baca koran. Mereka biasanya berkelompok dua hingga tiga orang, tak jarang dari mereka membawa koper ataupun tas ransel saat beraksi serta menyamar sebagai penumpang.
Dua pria diduga pencopet dengan ciri - ciri gemuk berkacamata kemayu serta pria kurus dengan kemeja beraksi di dalam angkot. Mereka pun sudah berada di dalam angkot sejak lama.
Mereka menunggu kesempatan datang saat penumpang lengah. Salah satu penumpang yang merupakan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Rahma naik angkot tersebut dari Kober UI. Sepanjang perjalanan, kedua laki-laki tersebut sibuk mencari celah mengelabui penumpang.
Satu orang yakni pria berbaju kemeja berpura-pura mendadak sakit epilepsi hingga mengeluarkan busa. Para penumpang yang umumnya memang hendak turun di Margo City pun meninggalkan angkot tersebut, tersisa dua penumpang yakni Rahma, seorang ibu yang berprofesi karyawan, dan dua orang tersebut.
"Salah satunya modus meminta tisu kepada ibu-ibu di depan saya. Si pencopet tahu kalau ibu itu punya tisu dan membuat ibu itu lengah hingga tasnya terbuka," kata Rahma, Selasa (5/5/2015).
Sadar dengan niat keduanya, Rahma pun mengajak ibu berpakaian batik itu turun. Telepon genggam android milik ibu tersebut nyaris jatuh ke tangan pencopet yang diambil dari tas korban. Beruntung ponsel tersebut terjatuh dan sempat diketahui oleh ibu tersebut.
"Saya bilang saja itu yang tadi copet. Ibu itu panik hampir mau nangis dan enggak nyangka itu pencopet pura-pura sakit," ungkapnya.
Modus lain kejahatan copet di angkot biasanya berpura-pura berkelahi antar teman, ataupun berpura-pura baca koran. Mereka biasanya berkelompok dua hingga tiga orang, tak jarang dari mereka membawa koper ataupun tas ransel saat beraksi serta menyamar sebagai penumpang.
(sms)