Diduga Depresi, Ayu Nekat Gantung Diri di Pintu
A
A
A
JAKARTA - Remaja putri ditemukan tewas dengan kondisi tergantung di pintu belakang rumahnya di Gang Pesantren, Jalan Kebon Kelapa, RT07/01, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Gadis cantik berperawakan sedang itu diketahui bernama Ayu Franciska Putri (16).
Kuat dugaan masalah keluarga menjadi penyebab dirinya nekat mengakhiri hidup itu. Ayu sendiri ditemukan tak bernyawa oleh adiknya Evi (5), sekitar pukul 10.00 WIB, pagi tadi.
Tomi (30), tetangganya mengungkapkan, sudah lima bulan terakhir Ayu tinggal di rumahnya yang berukuran 20x40 meter itu. Sebelumnya, kata Tomi, Ayu tinggal di rumahnya neneknya di daerah Talang Pandang, Lampung Selatan.
"Karena neneknya meninggal, dia dijemput bapaknya ke sini," ujarnya di lokasi, Minggu (26/4/2015).
Tomi menduga, bunuh diri yang dilakukan Ayu disebabkan tidak harmonisnya hubungan Ayu dengan ibu tirinya, Rita. Karena, semenjak kedatangannya, Ayu terlihat tidak pernah akrab dengan ibu tirinya itu.
Tak aneh, Ayu juga kerap curhat kepada sesama temannya, untuk mengakhiri hidupnya. "Sering banget dia cerita pengin bunuh diri, teman sebaya pada tau semua kok," ungkap Tomi.
Lanjutnya, pria yang berdagang kelapa santan berhadapan dengan usaha keluarga Ayu di Pasar Lokbin Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres ini menceritakan, sebelum meninggal, Ayu dikabarkan tidak pulang ke rumah selama dua hari. Dalam pelariannya itu, Ayu diketahui tinggal di salah satu warteg di dekat pasar.
Bahkan, beberapa jam sebelum diketahui gantung diri, Ayu diketahui pingsan sebanyak dua kali. Sebelum akhirnya orangtua membawanya ke rumah.
"Dia kayannya depresi, ibu tirinya kurang begitu suka dengannya, sedangkan bapaknya sangat sibuk. Dari subuh sampai malam dagang terus," bebernya.
Senada, Ucok (38), tetangga lainnya tak menampik bila depresi menjadi penyebab kematian dari wanita cantik itu. Meski begitu, Ucok membantah hubungan antara Ayu dengan ibu tirinya baik-baik saja.
"Yah mungkin kurang kasih sayang saja, sama ibu tiri baik-baik saja kok," tegasnya.
Ucok berasumsi, kurangnya kasih sayang keluarga itu lantaran sejak kecil Ayu tinggal bersama neneknya. Kedatangannya ke rumah itu, Ayu berharap mendapatkan kasih saya ibu dan bapaknya.
"Yah pasti sedihlah, datang dari lampung mau dapat kasih sayang tapi malah ngga, pasti tertekan," tutur Ucok.
Bersamaan, Haris (39), ayah Ayu terlihat masih shock dengan kejadian itu. Dia membantah, bila Ayu sendiri tidak memiliki masalah apapun sebelum meninggal.
"Eggak ada (masalah) kok, saya sudah ikhlas dan rida," ucap Haris dengan nada lirih.
Ayu sendiri direncanakan akan disemayamkan di TPU Tegal Alur, Kecamatan Kalideres yang tidak jauh dari rumahnya sore ini.
Sementara itu, Kapolsek Kalideres Kompol Dermawan Karosekali membenarkan kejadian itu. Hingga saat ini, dia masih menyelidiki motif Ayu mengakhiri hidupnya dengan menggunakan kain jaring di pintu belakang rumahnya itu.
"Yah benar, masih kami selediki. Jenazahnya langsung dikebumikan. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi," katanya.
Kuat dugaan masalah keluarga menjadi penyebab dirinya nekat mengakhiri hidup itu. Ayu sendiri ditemukan tak bernyawa oleh adiknya Evi (5), sekitar pukul 10.00 WIB, pagi tadi.
Tomi (30), tetangganya mengungkapkan, sudah lima bulan terakhir Ayu tinggal di rumahnya yang berukuran 20x40 meter itu. Sebelumnya, kata Tomi, Ayu tinggal di rumahnya neneknya di daerah Talang Pandang, Lampung Selatan.
"Karena neneknya meninggal, dia dijemput bapaknya ke sini," ujarnya di lokasi, Minggu (26/4/2015).
Tomi menduga, bunuh diri yang dilakukan Ayu disebabkan tidak harmonisnya hubungan Ayu dengan ibu tirinya, Rita. Karena, semenjak kedatangannya, Ayu terlihat tidak pernah akrab dengan ibu tirinya itu.
Tak aneh, Ayu juga kerap curhat kepada sesama temannya, untuk mengakhiri hidupnya. "Sering banget dia cerita pengin bunuh diri, teman sebaya pada tau semua kok," ungkap Tomi.
Lanjutnya, pria yang berdagang kelapa santan berhadapan dengan usaha keluarga Ayu di Pasar Lokbin Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres ini menceritakan, sebelum meninggal, Ayu dikabarkan tidak pulang ke rumah selama dua hari. Dalam pelariannya itu, Ayu diketahui tinggal di salah satu warteg di dekat pasar.
Bahkan, beberapa jam sebelum diketahui gantung diri, Ayu diketahui pingsan sebanyak dua kali. Sebelum akhirnya orangtua membawanya ke rumah.
"Dia kayannya depresi, ibu tirinya kurang begitu suka dengannya, sedangkan bapaknya sangat sibuk. Dari subuh sampai malam dagang terus," bebernya.
Senada, Ucok (38), tetangga lainnya tak menampik bila depresi menjadi penyebab kematian dari wanita cantik itu. Meski begitu, Ucok membantah hubungan antara Ayu dengan ibu tirinya baik-baik saja.
"Yah mungkin kurang kasih sayang saja, sama ibu tiri baik-baik saja kok," tegasnya.
Ucok berasumsi, kurangnya kasih sayang keluarga itu lantaran sejak kecil Ayu tinggal bersama neneknya. Kedatangannya ke rumah itu, Ayu berharap mendapatkan kasih saya ibu dan bapaknya.
"Yah pasti sedihlah, datang dari lampung mau dapat kasih sayang tapi malah ngga, pasti tertekan," tutur Ucok.
Bersamaan, Haris (39), ayah Ayu terlihat masih shock dengan kejadian itu. Dia membantah, bila Ayu sendiri tidak memiliki masalah apapun sebelum meninggal.
"Eggak ada (masalah) kok, saya sudah ikhlas dan rida," ucap Haris dengan nada lirih.
Ayu sendiri direncanakan akan disemayamkan di TPU Tegal Alur, Kecamatan Kalideres yang tidak jauh dari rumahnya sore ini.
Sementara itu, Kapolsek Kalideres Kompol Dermawan Karosekali membenarkan kejadian itu. Hingga saat ini, dia masih menyelidiki motif Ayu mengakhiri hidupnya dengan menggunakan kain jaring di pintu belakang rumahnya itu.
"Yah benar, masih kami selediki. Jenazahnya langsung dikebumikan. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi," katanya.
(mhd)