Siswa Ini Mengaku Dipaksa Beli Tiket Pesta Bikini
A
A
A
JAKARTA - Seluruh sekolah yang namanya dicatut oleh penyelenggara pesta bikini pelajar telah melakukan investigasi terhadap peserta didiknya. Berdasarkan keterangan siswa SMA Al Kamal, mereka dipaksa membeli undangan pesta bikini untuk perayaan usai Ujian Nasional (UN).
"Hasil keterangan dari siswa, ada siswa dipaksa membeli undangan. Tapi anak (didik) kami tidak beli. Anak-anak kami mengaku tidak ikut-ikutan. Makanya kami pun menegaskan kalau sekolah kami tidak terlibat," kata Kepala Sekolah Al Kamal Dani di Jakarta, Jumat 24 April 2015.
Sementara, Kepala Sekolah SMA Negeri 24 Umaryadi mengatakan, anak didinya ada yang mengaku didatangi pihak EO pesta bikini melalui Line. Namun, ada juga yang mengaku pernah didatangi oleh pihak EO pesta bikini untuk diajak berpartisipasi dalam peyelenggaraan pesta perpisahaan UN.
"Ada siswa yang bilang pernah didatangi oleh EO-nya dan diajak ikut perpisahan UN. Itu pada semester genap katanya. Tapi dia enggak mau. Nah, sekarang nama sekolah di catut, siswa siswi kamu pun marah-marah juga," katanya.
Tidak hanya kedua sekolah tersebut, Kepala Sekolah SMA Negeri 14 Kusnyoto mengatakan, anak didiknya sempat dihubungi melalui Line oleh pihak EO pesta bikini untuk ditawari menjual tiket pesta perpisahan UN. Namun, mereka mengaku ogah untuk menjual tiket tersebut.
"Putra putri kami dirayu untuk mengedarkan tiket pesta untuk perpisahan UN. Di situ ga di kasih tahu kalau itu tiket pesta bikini. Nah untungnya ini putra putri kami enggak mau. Itu kejadiannya di bulan Februari," jelasnya.
"Hasil keterangan dari siswa, ada siswa dipaksa membeli undangan. Tapi anak (didik) kami tidak beli. Anak-anak kami mengaku tidak ikut-ikutan. Makanya kami pun menegaskan kalau sekolah kami tidak terlibat," kata Kepala Sekolah Al Kamal Dani di Jakarta, Jumat 24 April 2015.
Sementara, Kepala Sekolah SMA Negeri 24 Umaryadi mengatakan, anak didinya ada yang mengaku didatangi pihak EO pesta bikini melalui Line. Namun, ada juga yang mengaku pernah didatangi oleh pihak EO pesta bikini untuk diajak berpartisipasi dalam peyelenggaraan pesta perpisahaan UN.
"Ada siswa yang bilang pernah didatangi oleh EO-nya dan diajak ikut perpisahan UN. Itu pada semester genap katanya. Tapi dia enggak mau. Nah, sekarang nama sekolah di catut, siswa siswi kamu pun marah-marah juga," katanya.
Tidak hanya kedua sekolah tersebut, Kepala Sekolah SMA Negeri 14 Kusnyoto mengatakan, anak didiknya sempat dihubungi melalui Line oleh pihak EO pesta bikini untuk ditawari menjual tiket pesta perpisahan UN. Namun, mereka mengaku ogah untuk menjual tiket tersebut.
"Putra putri kami dirayu untuk mengedarkan tiket pesta untuk perpisahan UN. Di situ ga di kasih tahu kalau itu tiket pesta bikini. Nah untungnya ini putra putri kami enggak mau. Itu kejadiannya di bulan Februari," jelasnya.
(mhd)