100 Pekerja Dinas Kebersihan Siap Huni Rusun
A
A
A
JAKARTA - Sedikitnya 100 pekerja Dinas Kebersihan Pemprov DKI resmi menempati Blok B rumah susun (Rusun) Dinas Kebersihan, di Jalan Bambu Larangan, RT06/05, Cengkareng, Jakarta Barat.
Rusun yang memiliki dua tower itu, dinyatakan bisa ditempati setelah sebelumnya dibiarkan terbengkalai selama beberapa bulan hingga mulai dipenuhi beberapa tanaman liar. Sebelum ditempati, sejumlah pekerja pun mulai melakukan kerja bakti.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Saptastri Ediningtyas mengaku, akibat lamanya rusun ditempati, beberapa perlengkapan rusun, seperti kusen, plafon, hingga saluran air, banyak yang rusak, dan hilang dicuri orang.
"Karenanya, hari ini setelah perbaikan kami laksanakan pengundian lantai bagi penghuni rusun sekaligus penyerahan kunci," ujar Saptastri di lokasi, Jumat (24/4/2015).
Total dari lima lantai rusun blok B, tersedia sebanyak 100 ruangan. Seluruh ruangan tersebut siap dihuni pekerja Dinas Kebersihan DKI. Baik yang statusnya Pengawai Negeri Sipil (PNS), maupun Pegawai Harian Lepas (PHL).
Sedangkan untuk keberadaan rusun blok A yang juga lima lantai dan 100 ruangan sudah dihuni seluruhnya sejak pertengahan tahun 2013. Mengenai tarifnya, Saptari memastikan, pihaknya tidak akan membebankan biaya sewa kepada petugas kebersihan itu. Menurutnya, penghuni yang ada hanya dibebankan pada pemakaian listrik, air, dan keamanan setempat.
Salah satu pegawai yang menempati rusun. Slamet Mujiono, 40, menuturkan kalau dirinya sangat bersyukur dapat menempati rusun tersebut. Pasalnya, sebagai sopir truk pengangkut sampah yang statusnya PHL Dinas Kebersihan di Kecamatan Kebon Jeruk dengan tinggal di rusun yang gratis akan sangat membantu perekonomiannya.
"Selama 10 tahun lebih saya kerja di kebersihan, saya ngontrak di Kebon Jeruk satu kamar dengan istri dan satu anak Rp 500 ribu per bulan. Tapi, dapat rusun yang dua kamar membuat saya sangat bersyukur," tandasnya.
Rusun yang memiliki dua tower itu, dinyatakan bisa ditempati setelah sebelumnya dibiarkan terbengkalai selama beberapa bulan hingga mulai dipenuhi beberapa tanaman liar. Sebelum ditempati, sejumlah pekerja pun mulai melakukan kerja bakti.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Saptastri Ediningtyas mengaku, akibat lamanya rusun ditempati, beberapa perlengkapan rusun, seperti kusen, plafon, hingga saluran air, banyak yang rusak, dan hilang dicuri orang.
"Karenanya, hari ini setelah perbaikan kami laksanakan pengundian lantai bagi penghuni rusun sekaligus penyerahan kunci," ujar Saptastri di lokasi, Jumat (24/4/2015).
Total dari lima lantai rusun blok B, tersedia sebanyak 100 ruangan. Seluruh ruangan tersebut siap dihuni pekerja Dinas Kebersihan DKI. Baik yang statusnya Pengawai Negeri Sipil (PNS), maupun Pegawai Harian Lepas (PHL).
Sedangkan untuk keberadaan rusun blok A yang juga lima lantai dan 100 ruangan sudah dihuni seluruhnya sejak pertengahan tahun 2013. Mengenai tarifnya, Saptari memastikan, pihaknya tidak akan membebankan biaya sewa kepada petugas kebersihan itu. Menurutnya, penghuni yang ada hanya dibebankan pada pemakaian listrik, air, dan keamanan setempat.
Salah satu pegawai yang menempati rusun. Slamet Mujiono, 40, menuturkan kalau dirinya sangat bersyukur dapat menempati rusun tersebut. Pasalnya, sebagai sopir truk pengangkut sampah yang statusnya PHL Dinas Kebersihan di Kecamatan Kebon Jeruk dengan tinggal di rusun yang gratis akan sangat membantu perekonomiannya.
"Selama 10 tahun lebih saya kerja di kebersihan, saya ngontrak di Kebon Jeruk satu kamar dengan istri dan satu anak Rp 500 ribu per bulan. Tapi, dapat rusun yang dua kamar membuat saya sangat bersyukur," tandasnya.
(mhd)