Kabupaten Bekasi Gagal Raih Adipura

BEKASI - Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Jawa Barat menyebutkan wilayah Kabupaten Bekasi terindikasi gagal mendapatkan Adipura tahun ini. Pasalnya, Kabupaten Bekasi mendapatkan penilaian rendah pada sektor pengelolaan sampah.

Selain itu pengelolaan sampah, sektor lain yang masih tertinggal dalam hal penghijauan. Sehingga, dari 25 Kota/Kabupaten di Jawa Barat, Kabupaten Bekasi menempati urutan kedua terendah ke-24 setelah Purwakarta.

"Penilaian Adipuran untuk Kabupaten Bekasi telah gagal," ungkap Kabid Penataan Hukum dan Kemitraan Pengembangan Kapasitas Lingkungan BPLH Jawa Barat Erlina Dalisaputra kepada wartawan di Bekasi. Saat ini, Kabupaten Bekasi hanya mendapatkan poin 64,1 dalam penilaian pertama (P1).

Padahal untuk mendapatkan penghargaan Adipura minimal memperoleh nilai hingga 75 poin dari Kementerian Lingkungan Hidup. Bahkan, untuk masuk dalam penilaian kedua (P2) Adipura saja, syarat peraihan poin seharusnya mencapai 71 poin.

Sehingga, dengan poin yang saat ini diraih, maka penilaian tahap kedua peraihan Adipura tidak dapat diikuti. Anjloknya penilaian Adipura di Kabupaten Bekasi, kata dia, karena lemahnya komitmen yang dilakukan oleh Pemkab Bekasi.

Kepala BPLH Kabupaten Bekasi, M.A Supratman menegaskan, sudah mengupayakan untuk meraih Adipura dengan memperhatikan beberapa poin penilaian."Memang di kami yang lemah dari pengelolaan sampah," katanya.

Namun, kata dia, BPLH bersama seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sudah bekerja maksimal untuk meraih Adipura."Tahun ini penilaian kita jeblok, tapi tahun berikutnya akan kami perbaiki sampai mendapatkan Adipura," tukasnya.