Pembunuh Deudeuh Sempat Pindah Kontrakan
A
A
A
JAKARTA - Tersangka pembunuh Deudeuh Alfi Sahrin (24), M. Priyo Santoso (26) ternyata sempat pindah kontrakan. Di lokasi baru, warga sekitar menilai kalau tersangka jarang bergaul.
Diketahui, pelaku tinggal di Kampung Mutiara Baru, Bojonggede, Bogor sejak 18 Februari 2015 bersama Rizki Oktaviani Bilqis, istrinya dan satu anak laki-laki berusia 8 bulan.
"Dia udah dua kali pindah kontrakan. Yang pertama di kontrakan Pak Slamet, baru sebulan dia pindah kontrakan lagi tapi masih di kawasan RT 1 punya Pak Burhanudin," kata Syamsul Rizal, Ketua RT setempat, Rabu (15/4/2015).
Lanjutnya, pelaku pindah kontrakan pada 8 Maret 2015 ke kontrakan milik Burhanudin dengan alasan anaknya sering menangis, karena tepat di belakangnya ada sebuah makam. "Katanya anaknya nangis terus. Makanya mereka pindah," ungkapnya.
Selama ini, ia mengenal pelaku sangat tertutup dan jarang bergaul dengan warga. Ia hanya mengetahui kalau pelaku merupakan guru les privat. (Baca: Maret Menjadi Awal Pertemuan Deudeuh dengan Prio)
"Dia jarang keluar rumah. Kalau kerja juga dia pergi pagi terus pulangnya malam. Saya juga nggak ngedengar ada penangkapan, taunya udah rame aja di berita," katanya.
Ia tak menyangka kalau warganya menjadi pelaku pembunuhan. Sebab, sejauh ini ia tidak pernah mendengar kabar miring soal pelaku selama ini.
Sementara itu, Burhanudin, pemilik kontrakan tempat tersangka tinggal dikenal baik dan tidak berperilaku aneh-aneh. "Pas datang untuk mengontrak juga biasa saja, keliatannya baik," katanya.
Lanjutnya, pelaku dikenal harmonis dengan istrinya dan tak pernah terdengar ada pertengkaran. "Gak pernah ada dengar suara ribut-ribut. Kan kontrakannya persis di belakang rumah saya, jadi tahu kalo ada ribut pasti kedengeran," ungkapnya.
Diketahui, pelaku tinggal di Kampung Mutiara Baru, Bojonggede, Bogor sejak 18 Februari 2015 bersama Rizki Oktaviani Bilqis, istrinya dan satu anak laki-laki berusia 8 bulan.
"Dia udah dua kali pindah kontrakan. Yang pertama di kontrakan Pak Slamet, baru sebulan dia pindah kontrakan lagi tapi masih di kawasan RT 1 punya Pak Burhanudin," kata Syamsul Rizal, Ketua RT setempat, Rabu (15/4/2015).
Lanjutnya, pelaku pindah kontrakan pada 8 Maret 2015 ke kontrakan milik Burhanudin dengan alasan anaknya sering menangis, karena tepat di belakangnya ada sebuah makam. "Katanya anaknya nangis terus. Makanya mereka pindah," ungkapnya.
Selama ini, ia mengenal pelaku sangat tertutup dan jarang bergaul dengan warga. Ia hanya mengetahui kalau pelaku merupakan guru les privat. (Baca: Maret Menjadi Awal Pertemuan Deudeuh dengan Prio)
"Dia jarang keluar rumah. Kalau kerja juga dia pergi pagi terus pulangnya malam. Saya juga nggak ngedengar ada penangkapan, taunya udah rame aja di berita," katanya.
Ia tak menyangka kalau warganya menjadi pelaku pembunuhan. Sebab, sejauh ini ia tidak pernah mendengar kabar miring soal pelaku selama ini.
Sementara itu, Burhanudin, pemilik kontrakan tempat tersangka tinggal dikenal baik dan tidak berperilaku aneh-aneh. "Pas datang untuk mengontrak juga biasa saja, keliatannya baik," katanya.
Lanjutnya, pelaku dikenal harmonis dengan istrinya dan tak pernah terdengar ada pertengkaran. "Gak pernah ada dengar suara ribut-ribut. Kan kontrakannya persis di belakang rumah saya, jadi tahu kalo ada ribut pasti kedengeran," ungkapnya.
(ysw)