Ini Keseharian 4 Korban Ledakan Tanah Abang
A
A
A
JAKARTA - Empat korban ledakan di belakang Pol Polisi Tanah Abang di kenal warga Jalan Jati Bunder, RT 16/09, Tanah Abang, Jakarta Pusat memiliki sifat yang terbuka, mudah bergaul, dan tidak suka neko-neko.
Warga Jalan Jati Bunder, Agus mengatakan, keempat orang yang menjadi korban ledakan itu dikenal warga sekitar sebagai orang yang terbuka dan sering melakukan sosialisasi dengan warga sekitarnya.
"Suro itu bekerja sebagai tukang bangunan, Asep dan Feri seorang montir, sedang Amir seorang juru parkir. Mereka ini orangnya terbuka, suka nongkrong sama warga di sini, dan tidak suka neko-neko kok," ujar Agus di lokasi kejadian, Rabu (8/4/2015).
Menurutnya, keempat orang tersebut sudah tinggal di Tanah Abang selama bertahun-tahun. Bahkan, keempatnya pun sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk DKI Jakarta. Dia menilai, keempatnya itu menjadi korban ledakan lantaran sedang apes saja.
"Mereka punya kontrakan sendiri-sendiri kok di sini. Mereka ini lagi apes saja, kebetulan lagi bersihin bedeng yang mau dipakai untuk hajatannya. Saya malah yang ngurus perizinan hajatannya ke kelurahan," terangnya.
Sejalan dengan Agus, warga lainnya, Dalyuti mengungkapkan, salah seorang korban, yakni Asep pun di kenal sebagai orang yang sering mengikuti pengajian. Namun, dia tidak mengetahui secara pasti aktivitas keempat korban tersebut saat berada di kediamannya masing-masing.
"Kalau di rumah sih saya juga enggak tahu mereka pada ngapain. Bedeng sendiri memang di pakai kalau lagi ada orang yang hajatan saja, di situ kan lahannya luas dan kosong, jadi pas buat hajatan. Selain itu memang sering di pakai buat menaruh gerobak," tuturnya.
Warga Jalan Jati Bunder, Agus mengatakan, keempat orang yang menjadi korban ledakan itu dikenal warga sekitar sebagai orang yang terbuka dan sering melakukan sosialisasi dengan warga sekitarnya.
"Suro itu bekerja sebagai tukang bangunan, Asep dan Feri seorang montir, sedang Amir seorang juru parkir. Mereka ini orangnya terbuka, suka nongkrong sama warga di sini, dan tidak suka neko-neko kok," ujar Agus di lokasi kejadian, Rabu (8/4/2015).
Menurutnya, keempat orang tersebut sudah tinggal di Tanah Abang selama bertahun-tahun. Bahkan, keempatnya pun sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk DKI Jakarta. Dia menilai, keempatnya itu menjadi korban ledakan lantaran sedang apes saja.
"Mereka punya kontrakan sendiri-sendiri kok di sini. Mereka ini lagi apes saja, kebetulan lagi bersihin bedeng yang mau dipakai untuk hajatannya. Saya malah yang ngurus perizinan hajatannya ke kelurahan," terangnya.
Sejalan dengan Agus, warga lainnya, Dalyuti mengungkapkan, salah seorang korban, yakni Asep pun di kenal sebagai orang yang sering mengikuti pengajian. Namun, dia tidak mengetahui secara pasti aktivitas keempat korban tersebut saat berada di kediamannya masing-masing.
"Kalau di rumah sih saya juga enggak tahu mereka pada ngapain. Bedeng sendiri memang di pakai kalau lagi ada orang yang hajatan saja, di situ kan lahannya luas dan kosong, jadi pas buat hajatan. Selain itu memang sering di pakai buat menaruh gerobak," tuturnya.
(whb)