Penumpang Gelap di Roda Pesawat Garuda Alami Pendarahan
A
A
A
TANGERANG - Maskapai Garuda Indonesia dikejutkan dengan adanya seorang penumpang gelap keluar dari ruang roda pesawat tersebut. Pesawat dengan nomor penerbangan GA-177 Boeing 737-800 yang baru mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta usai terbang dari Pekanbaru, Selasa (7/4/2015).
Pria yang belakangan diketahui bernama Mario Steven Ambarita, kelahiran Jakarta 30 Agustus 1993 itu nekat bersembunyi di dalam ruang roda pesawat. Belum diketahui bagaimana pria itu bisa masuk ke ruang roda.
Dia langsung dilarikan ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta, di dalam Terminal 2F karena menderita pendarahan pada telinga.
Peristiwa itu dibenarkan Humas Garuda Indonesia Iksan Rosadi. Penumpang itu diketahui setelah pesawat mendarat sekitar pukul 15.30 WIB.
"Ya benar. Tapi sampai kini pihak Garuda Indonesia belum mendapatkan keterangan lebih lanjut atas kondisi Mario Steven Ambarita," katanya di Tangerang, Selasa (7/4/2015).
Karena itu, pihaknya belum mengetahui secara pasti apakah pria tersebut penumpang gelap atau memiliki tiket penerbangan.
"Kami belum dengar info lebih lanjut soal kronologi bagaimana dia bisa masuk ke dalam ban pesawat," kata Iksan.
Meski begitu, informasi yang didapat, Mario diketahui naik ke pesawat setelah menemukan celah pada pagar di landasan pacu Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau.
Saat dibawa ke kantor KKP, kondisi Mario sendiri sudah sangat memprihatinkan. Tubuhnya sudah membiru, telinganya pun dikabarkan mengeluarkan darah.
Kepala Bagian (Kabag) Humas PT Angkasa Pura II Achmad Syahir mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan jawaban banyak terkait kasus tersebut.
"Kami masih investigasi lebih lanjut. Kami juga belum dengar ceritanya seperti apa sampai dia bisa masuk ke ruang roda pesawat," ujarnya.
Sedangkan kondisi di Terminal 2F hingga pukul 20.17 WIB, para wartawan tidak diperkenankan masuk ke dalam area KKP. Karena memang hanya penumpang yang telah memiliki tiket, dan ID Pass saja yang bisa masuk ke dalam kantor tersebut.
Pria yang belakangan diketahui bernama Mario Steven Ambarita, kelahiran Jakarta 30 Agustus 1993 itu nekat bersembunyi di dalam ruang roda pesawat. Belum diketahui bagaimana pria itu bisa masuk ke ruang roda.
Dia langsung dilarikan ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta, di dalam Terminal 2F karena menderita pendarahan pada telinga.
Peristiwa itu dibenarkan Humas Garuda Indonesia Iksan Rosadi. Penumpang itu diketahui setelah pesawat mendarat sekitar pukul 15.30 WIB.
"Ya benar. Tapi sampai kini pihak Garuda Indonesia belum mendapatkan keterangan lebih lanjut atas kondisi Mario Steven Ambarita," katanya di Tangerang, Selasa (7/4/2015).
Karena itu, pihaknya belum mengetahui secara pasti apakah pria tersebut penumpang gelap atau memiliki tiket penerbangan.
"Kami belum dengar info lebih lanjut soal kronologi bagaimana dia bisa masuk ke dalam ban pesawat," kata Iksan.
Meski begitu, informasi yang didapat, Mario diketahui naik ke pesawat setelah menemukan celah pada pagar di landasan pacu Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau.
Saat dibawa ke kantor KKP, kondisi Mario sendiri sudah sangat memprihatinkan. Tubuhnya sudah membiru, telinganya pun dikabarkan mengeluarkan darah.
Kepala Bagian (Kabag) Humas PT Angkasa Pura II Achmad Syahir mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan jawaban banyak terkait kasus tersebut.
"Kami masih investigasi lebih lanjut. Kami juga belum dengar ceritanya seperti apa sampai dia bisa masuk ke ruang roda pesawat," ujarnya.
Sedangkan kondisi di Terminal 2F hingga pukul 20.17 WIB, para wartawan tidak diperkenankan masuk ke dalam area KKP. Karena memang hanya penumpang yang telah memiliki tiket, dan ID Pass saja yang bisa masuk ke dalam kantor tersebut.
(mhd)