Gelar UN Berbasis Komputer, Sekolah Sewa Genset
A
A
A
DEPOK - Dinas Pendidikan Kota Depok berkoordinasi dengan PLN terkait pelaksanaan Ujian Nasional (UN) berbasis komputer (CBT). Hal itu guna mencegah terjadinya pemadan listrik di 16 sekolah yang melaksanakan UN CBT.
"Kami koordinasi dengan PLN agar tak ada pemadaman di 16 sekolah di Depok. Ini dimaksudkan agar tidak mengganggu ujian," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Hery Pansila, Selasa (7/4/2015). Hery menjelaskan meski begitu pihak sekolah juga sudah diminta untuk menyewa genset.
Ke depan Disdik berencana tahun depan meminta PLN membuat gardu sendiri bagi listrik di sekolah-sekolah atau menggunakan listrik tenaga matahari. "Jika listriknya mati sekolah diminta sewa genset, tahun depan akan ada gardu tersendiri diharapkan," ungkapnya.
Salah satu contoh sekolah yang sudah siap dalam melaksanakan UN CBT yakni SMAN 1 Depok. Mereka bahkan sampai membeli genset untuk mengantisipasi pemadaman listrik. "Kita siapkan genset dengan kapasitas 30 ribu watt. Kita pakai yang 12 jam. Mudah-mudahan enggak ada apa-apa," kata Kepala Sekolah SMAN 1 Depok Laksmi Gantini.
Dia menjelaskan pelaksanaan UN CBT di SMAN 1 dilakukan di lima ruang kelas dengan kapasitas 20 siswa tiap ruang. Selain listrik, pihak sekolah juga menyiapkan cadangan laptop tiga unit per kelas.
"Setiap ruang punya cadangan tiga laptop. Supaya kalau ada kesalahan teknis enggak lari-lari terlalu jauh. Dibagi tiga shift. Pengawas tetap dua orang ditambah koordinator ujian CBT. Serta ada teknisi sebanyak empat orang dengan total peserta UN 279 siswa," jelas Laksmi.
"Kami koordinasi dengan PLN agar tak ada pemadaman di 16 sekolah di Depok. Ini dimaksudkan agar tidak mengganggu ujian," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Hery Pansila, Selasa (7/4/2015). Hery menjelaskan meski begitu pihak sekolah juga sudah diminta untuk menyewa genset.
Ke depan Disdik berencana tahun depan meminta PLN membuat gardu sendiri bagi listrik di sekolah-sekolah atau menggunakan listrik tenaga matahari. "Jika listriknya mati sekolah diminta sewa genset, tahun depan akan ada gardu tersendiri diharapkan," ungkapnya.
Salah satu contoh sekolah yang sudah siap dalam melaksanakan UN CBT yakni SMAN 1 Depok. Mereka bahkan sampai membeli genset untuk mengantisipasi pemadaman listrik. "Kita siapkan genset dengan kapasitas 30 ribu watt. Kita pakai yang 12 jam. Mudah-mudahan enggak ada apa-apa," kata Kepala Sekolah SMAN 1 Depok Laksmi Gantini.
Dia menjelaskan pelaksanaan UN CBT di SMAN 1 dilakukan di lima ruang kelas dengan kapasitas 20 siswa tiap ruang. Selain listrik, pihak sekolah juga menyiapkan cadangan laptop tiga unit per kelas.
"Setiap ruang punya cadangan tiga laptop. Supaya kalau ada kesalahan teknis enggak lari-lari terlalu jauh. Dibagi tiga shift. Pengawas tetap dua orang ditambah koordinator ujian CBT. Serta ada teknisi sebanyak empat orang dengan total peserta UN 279 siswa," jelas Laksmi.
(whb)