Angkot di Bogor Mogok Operasi, Ribuan Penumpang Terlantar
A
A
A
BOGOR - Ratusan angkutan perkotaan (angkot) trayek 08 jurusan Pasar Anyar-Citeureup, Bogor melakukan aksi mogok operasi sejak pagi. Akibatnya ribuan penumpang yang hendak bekerja dan sekolah terlantar hingga menumpuk disepanjang jalan.
Rizki (28) warga Cikaret, Cibinong, Kabupaten Bogor tadinya tak tahu kalau sopir angkot mogok operasi.
"Dari jam 5 subuh saya sudah nunggu di pinggir jalan, tapi nggak ada satu pun angkot. Terpaksa saya naik ojek," kesalnya kepada wartawan di Bogor, Rabu (1/4/2015).
Hal senada diungkapkan, Rahmat (15) pelajar SMP di Kota Bogor yang harus pulang kembali karena tidak ada angkutan untuk pergi ke sekolah.
Sementara salah satu sopir angkot 08, Daeng mengaku aksi mogok beroperasi tersebut bertujuan untuk memberi pelajaran kepada para penumpang angkot. Pasalnya para sopir kesal dengan para penumpang yang membayar yang tidak sesuai dengan tarif yang masih ditentukan sopir.
"Biasanya tarif dari citeureup ke Pasar Anyar atau sebaliknya itu Rp7.000 rupiah. Tapi para penumpang itu suka seenaknya aja bayar 5.000 rupiah. Yang ada kan kita tekor terus. Memang tarif resmi itu belum ada tapi itukan disesuaikan dengan harga BBM," ungkapnya di simpang Warung Jambu, Bogor.
Wakil Ketua Organda Kota Bogor, Fredy Safier, mengatakan angkot 08 itu merupakan Angkutan Kota Dalam Provinsi yang tarif dasarnya ditentukan oleh Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat. Untuk itu pihaknya hari ini akan berkoordinasi dengan Organda Kabupaten Bogor untuk segera mengajukan tarif baru AKDP.
"Angkot AKDP ini memang tarif resminya ditentukan melalui SK Gubernur bukan Bupati atau Walikota. Jadi hingga saat ini masih menunggu SK tersebut. Sejak malam memang isu mogok beroperasi ini sudah santer akan dilakukan. Untuk itu saya masih berkoordinasi dengan pihak KKSU supaya angkot 08 kembali beroperasi," pungkasnya.
Rizki (28) warga Cikaret, Cibinong, Kabupaten Bogor tadinya tak tahu kalau sopir angkot mogok operasi.
"Dari jam 5 subuh saya sudah nunggu di pinggir jalan, tapi nggak ada satu pun angkot. Terpaksa saya naik ojek," kesalnya kepada wartawan di Bogor, Rabu (1/4/2015).
Hal senada diungkapkan, Rahmat (15) pelajar SMP di Kota Bogor yang harus pulang kembali karena tidak ada angkutan untuk pergi ke sekolah.
Sementara salah satu sopir angkot 08, Daeng mengaku aksi mogok beroperasi tersebut bertujuan untuk memberi pelajaran kepada para penumpang angkot. Pasalnya para sopir kesal dengan para penumpang yang membayar yang tidak sesuai dengan tarif yang masih ditentukan sopir.
"Biasanya tarif dari citeureup ke Pasar Anyar atau sebaliknya itu Rp7.000 rupiah. Tapi para penumpang itu suka seenaknya aja bayar 5.000 rupiah. Yang ada kan kita tekor terus. Memang tarif resmi itu belum ada tapi itukan disesuaikan dengan harga BBM," ungkapnya di simpang Warung Jambu, Bogor.
Wakil Ketua Organda Kota Bogor, Fredy Safier, mengatakan angkot 08 itu merupakan Angkutan Kota Dalam Provinsi yang tarif dasarnya ditentukan oleh Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat. Untuk itu pihaknya hari ini akan berkoordinasi dengan Organda Kabupaten Bogor untuk segera mengajukan tarif baru AKDP.
"Angkot AKDP ini memang tarif resminya ditentukan melalui SK Gubernur bukan Bupati atau Walikota. Jadi hingga saat ini masih menunggu SK tersebut. Sejak malam memang isu mogok beroperasi ini sudah santer akan dilakukan. Untuk itu saya masih berkoordinasi dengan pihak KKSU supaya angkot 08 kembali beroperasi," pungkasnya.
(ysw)