Ini Kesaksian Polantas yang Dituding Rasis
A
A
A
JAKARTA - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya meminta keterangan Brigadir Hardiyanto anggota Polantas yang diduga mengeluarkan kata-kata rasis terhadap seorang pelanggar lalu lintas Huandra Limanau. Dalam keterangannya Hardiyanto membantah mengeluarkan kata rasis.
Bahkan Hardiyanto menyatakan bila pelanggar lalu lintas tersebut mengeluarkan kata-kata kotor yang ditujukan ke institusi Polri. Dalam video yang dirilis melalui akun Facebook TMC Polda Metro Jaya, terlihat Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Risyapudin Nursin, bersama Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus dan sejumlah pejabat Ditlantas meminta keterangan langsung dari Brigadir Hardiyanto beserta beberapa polisi yang bertugas saat kejadian seperti Aiptu Waluyo.
Dalam video berdurasi 6 menit 48 detik tersebut, Hardiyanto memaparkan kronologis kejadian tersebut. Kejadian bermula pada Rabu 25 Maret 2015 sekitar pukul 11.00 WIB lebih di Jalan Latumenten, Jakarta Barat.
Saat itu Hardiyanto meminta surat-surat dari pelapor, kemudian pelapor meminta form biru. Hardiyanto pun SIM dari pelapor untuk ditahan dengan alasan sebagai pertanggungjawaban ke kantor. Namun, pelanggar tidak mau SIM-nya ditahan, selanjutnya Hardiyanto memberikan form warna merah.
Setelah diberikan form merah, oleh pelanggar form merah tersebut dilempar ke jalan sambil berteriak-teriak. Selanjutnya, kata Hardiyanto, pelanggar menarik-narik baju Hardiyanto, sambil memfoto dirinya.
Mengetahui bau anak buahnya ditarik, Direktur Lalu Lintas Kombes Pol Risyapudin menyayangkan bila anggotanya tidak memfoto saat pelanggar menarik-narik baju anak buahnya itu."Lain kali, ini kejadian lagi tren, kalian jangan kalah. Gunakan IT dan handphone kalian, foto jebret-jebret gitu aja. Kalau yang melawan gitu difotoin lagi," ujarnya.
Hardiyanto melanjutkan, saat pelanggar untuk kedua kalinya hendak menarik-narik bajunya. Hardiyanto menepis tangan pelanggar, sambil berucap jangan melakukan perbuatan itu karena ini negara hukum, negara Indonesia.
"Pelanggar malah teriak-teriak maksud kamu apa saya China. Saya lahir di sini. Pelanggar juga mengeluarkan kata-kata kotor, saya dikatain kasar diam saja," ujar Hardiyanto.
"Benar ya ini jujur ceritanya, pokoknya saya minta ini pure, fakta," tegas Risyapudin. Diakhir video, Kabid Humas Kombes Pol Martinus menegaskan agar Hardiyanto berbicara jujur."Itu jujur ya, karena humas bicara tidak boleh bohong, ngarang-ngarang dan analisis. Harus sesuai fakta," ujar Martinus.
Berikut video lengkap dari klarifikasi terkait kesaksian petugas Polri yang dtuding rasis oleh pelanggar lalu lintas, klik disini
Bahkan Hardiyanto menyatakan bila pelanggar lalu lintas tersebut mengeluarkan kata-kata kotor yang ditujukan ke institusi Polri. Dalam video yang dirilis melalui akun Facebook TMC Polda Metro Jaya, terlihat Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Risyapudin Nursin, bersama Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus dan sejumlah pejabat Ditlantas meminta keterangan langsung dari Brigadir Hardiyanto beserta beberapa polisi yang bertugas saat kejadian seperti Aiptu Waluyo.
Dalam video berdurasi 6 menit 48 detik tersebut, Hardiyanto memaparkan kronologis kejadian tersebut. Kejadian bermula pada Rabu 25 Maret 2015 sekitar pukul 11.00 WIB lebih di Jalan Latumenten, Jakarta Barat.
Saat itu Hardiyanto meminta surat-surat dari pelapor, kemudian pelapor meminta form biru. Hardiyanto pun SIM dari pelapor untuk ditahan dengan alasan sebagai pertanggungjawaban ke kantor. Namun, pelanggar tidak mau SIM-nya ditahan, selanjutnya Hardiyanto memberikan form warna merah.
Setelah diberikan form merah, oleh pelanggar form merah tersebut dilempar ke jalan sambil berteriak-teriak. Selanjutnya, kata Hardiyanto, pelanggar menarik-narik baju Hardiyanto, sambil memfoto dirinya.
Mengetahui bau anak buahnya ditarik, Direktur Lalu Lintas Kombes Pol Risyapudin menyayangkan bila anggotanya tidak memfoto saat pelanggar menarik-narik baju anak buahnya itu."Lain kali, ini kejadian lagi tren, kalian jangan kalah. Gunakan IT dan handphone kalian, foto jebret-jebret gitu aja. Kalau yang melawan gitu difotoin lagi," ujarnya.
Hardiyanto melanjutkan, saat pelanggar untuk kedua kalinya hendak menarik-narik bajunya. Hardiyanto menepis tangan pelanggar, sambil berucap jangan melakukan perbuatan itu karena ini negara hukum, negara Indonesia.
"Pelanggar malah teriak-teriak maksud kamu apa saya China. Saya lahir di sini. Pelanggar juga mengeluarkan kata-kata kotor, saya dikatain kasar diam saja," ujar Hardiyanto.
"Benar ya ini jujur ceritanya, pokoknya saya minta ini pure, fakta," tegas Risyapudin. Diakhir video, Kabid Humas Kombes Pol Martinus menegaskan agar Hardiyanto berbicara jujur."Itu jujur ya, karena humas bicara tidak boleh bohong, ngarang-ngarang dan analisis. Harus sesuai fakta," ujar Martinus.
Berikut video lengkap dari klarifikasi terkait kesaksian petugas Polri yang dtuding rasis oleh pelanggar lalu lintas, klik disini
(whb)