Parkir Meter Belum Bisa Kurangi Kemacetan di Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Keberadaan parkir meter dengan mesin elektronik di Jalan Agus Salim Sabang, Jakarta Pusat dan Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara belum bisa mengurangi kemacetan di wilayah itu. Justru keberadaan dua mesin itu menambah kemacetan.
"Parkir elektronik itu semua diambil yang di badan jalan. Artinya tetap bikin macet dan tidak bisa mengendalikan penggunaan kendaraan pribadi," kata pengamat transportasi dari FAKTA Azas Tigor Nainggolan saat dihubungi Sindonews, Jumat (27/3/2015).
Sementara itu, Kepala UP Perparkiran Dishubtrans DKI Jakarta Sunardi Sinaga mengatakan, tujuan parkir meter yang diterapkan di dua kawasan itu untuk menekan kemacetan dari kendaraan pribadi dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
"Selain untuk meningkatkan PAD, juga untuk membatasi penggunaan kendaraan bermotor dengan menggunakan sistem tarif layanan progresif," katanya kemarin.
Selain itu, lanjut Sunardi, parkir di tepi jalan kerap disusupi aksi premanisme. Sejumlah juru parkir pun dipaksa untuk menyetorkan sejumlah uang kepada preman.
"Sebelum ada parkir meter ini juru parkir kerap diperas oleh preman. Nah karena menggunakan uang elektronik jadi hal-hal semacam itu bisa dihindari," tuturnya.
"Parkir elektronik itu semua diambil yang di badan jalan. Artinya tetap bikin macet dan tidak bisa mengendalikan penggunaan kendaraan pribadi," kata pengamat transportasi dari FAKTA Azas Tigor Nainggolan saat dihubungi Sindonews, Jumat (27/3/2015).
Sementara itu, Kepala UP Perparkiran Dishubtrans DKI Jakarta Sunardi Sinaga mengatakan, tujuan parkir meter yang diterapkan di dua kawasan itu untuk menekan kemacetan dari kendaraan pribadi dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
"Selain untuk meningkatkan PAD, juga untuk membatasi penggunaan kendaraan bermotor dengan menggunakan sistem tarif layanan progresif," katanya kemarin.
Selain itu, lanjut Sunardi, parkir di tepi jalan kerap disusupi aksi premanisme. Sejumlah juru parkir pun dipaksa untuk menyetorkan sejumlah uang kepada preman.
"Sebelum ada parkir meter ini juru parkir kerap diperas oleh preman. Nah karena menggunakan uang elektronik jadi hal-hal semacam itu bisa dihindari," tuturnya.
(mhd)