Mau Dilengserkan, Ahok Kembali Menyalak
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyindir cara hak angket untuk melengserkan dirinya karena DPRD sakit hati. Dewan dianggap sakit hati karena pokok pikiran (pokir) tidak dimasukkan dalam APBD.
"Kasarnya gini ajalah, ini nakut-nakutin supaya saya mau negoisasi terima pokir. Saya sudah sampaikan pada DPRD, satu sen pun tidak bisa titip pokir lagi di DKI kalau saya jadi Gubernur," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (26/3/2015).
Menurut Ahok, pokir yang dititip DPRD DKI melalui Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan) ditingkat wilayah.
"Pokir itu dititip waktu Musrenbang, bukan titip angka. Jadi tidak ada, pokok pikiran kamu kamu sampaikan di musrenbang, bukan waktu udah menulis kamu masukin angka, itu namanya siluman," tegas Ahok.
Ahok mengatakan, dengan cara menyingkirkan dirinya dari kursi gubernur bisa membuat dewan bisa menitipkan pokir.
"Nah mau menyingkirkan saya, nasib saya bukan di tangan mereka, nasib saya di tangan MA. Silahkan saja sogok MA, kalau bisa disogok," jelas Ahok.
"Kasarnya gini ajalah, ini nakut-nakutin supaya saya mau negoisasi terima pokir. Saya sudah sampaikan pada DPRD, satu sen pun tidak bisa titip pokir lagi di DKI kalau saya jadi Gubernur," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (26/3/2015).
Menurut Ahok, pokir yang dititip DPRD DKI melalui Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan) ditingkat wilayah.
"Pokir itu dititip waktu Musrenbang, bukan titip angka. Jadi tidak ada, pokok pikiran kamu kamu sampaikan di musrenbang, bukan waktu udah menulis kamu masukin angka, itu namanya siluman," tegas Ahok.
Ahok mengatakan, dengan cara menyingkirkan dirinya dari kursi gubernur bisa membuat dewan bisa menitipkan pokir.
"Nah mau menyingkirkan saya, nasib saya bukan di tangan mereka, nasib saya di tangan MA. Silahkan saja sogok MA, kalau bisa disogok," jelas Ahok.
(ysw)