Tak Ada Kegiatan, Fariz RM Mengaku Bosan di Rutan Cipinang
A
A
A
JAKARTA - Musisi kondang Fariz RM mengaku tidak betah mendekam di balik jeruji besi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Cipinang, Jakarta Timur. Sebab, saat berada di balik jeruji, dia tidak pernah melakukan program ataupun kegiatan demi kesembuhan ketergantungannya itu pada narkoba.
"Namanya Rutan, kami hanya ditahan saja sampai persidangan selesai atau masa hukuman selesai. Tidak ada program rehabilitasi atau pemulihan apapun sehingga kalau dibilang, hari-hari itu kami lalui hanya enggak ada kegiatan apa-apa," ujar Fariz RM pada wartawan di PN Jaksel, Senin 23 Maret 2015.
Maka itu, terang Fariz RM, dia pun memohon agar dikembalikan ke tempat rehabilitasi Natura yang ada di Lebak Bulus untuk menjalani kesembuhannya itu dari ketergantungannya pada narkotika.
"Saat direhabilitasi, saya mengalami perubahan. Saya kan sudah di Natura selama satu bulan tiga minggu. Di situ kami di beri pemahaman yang sangat penting sekali mengenai problem atau masalah apa yang sesungguhnya yang sedang saya hadapi. Membuka pikiran kita ke depan juga harus bagaiman. Makanya, serasa kosong ketika pindah ke rutan," terangnya.
Menurut dia, para korban penyalahgunaan narkoba bisa disembuhnya dari kecanduan barang haram itu melalui rehabilitasi bukan dipenjara.
"Saya berpikir program rehabilitasi itu langkah terbaik yang saya alami (sebagai pengguna narkoba). Begitu juga pengguna (narkoba) lain di Indononesia. Saya mendukung sekali program pemerintah untuk merehabilitasi penyalahguna narkotika. Kalau di rutan, itu hanya mengganggu pemulihan saja," tuturnya.
"Namanya Rutan, kami hanya ditahan saja sampai persidangan selesai atau masa hukuman selesai. Tidak ada program rehabilitasi atau pemulihan apapun sehingga kalau dibilang, hari-hari itu kami lalui hanya enggak ada kegiatan apa-apa," ujar Fariz RM pada wartawan di PN Jaksel, Senin 23 Maret 2015.
Maka itu, terang Fariz RM, dia pun memohon agar dikembalikan ke tempat rehabilitasi Natura yang ada di Lebak Bulus untuk menjalani kesembuhannya itu dari ketergantungannya pada narkotika.
"Saat direhabilitasi, saya mengalami perubahan. Saya kan sudah di Natura selama satu bulan tiga minggu. Di situ kami di beri pemahaman yang sangat penting sekali mengenai problem atau masalah apa yang sesungguhnya yang sedang saya hadapi. Membuka pikiran kita ke depan juga harus bagaiman. Makanya, serasa kosong ketika pindah ke rutan," terangnya.
Menurut dia, para korban penyalahgunaan narkoba bisa disembuhnya dari kecanduan barang haram itu melalui rehabilitasi bukan dipenjara.
"Saya berpikir program rehabilitasi itu langkah terbaik yang saya alami (sebagai pengguna narkoba). Begitu juga pengguna (narkoba) lain di Indononesia. Saya mendukung sekali program pemerintah untuk merehabilitasi penyalahguna narkotika. Kalau di rutan, itu hanya mengganggu pemulihan saja," tuturnya.
(mhd)