Belasan Pejabat DKI Mengundurkan Diri
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah pejabat hasil lelang jabatan Pemprov DKI mengundurkan diri. Ada sekitar 15 pejabat eselon IV yang mengundurkan diri.
Kepala Suku Bidang Jabatan Struktural Badan Kepegawaian Daerah (Kasubid BKD) DKI Jakarta Bahrudin menyebutkan, pejabat eselon IV yang secara resmi menyampaikan pengunduran dirinya mencapai 15 orang.
"Delapan pejabat tersebut seluruhnya berasal dari TU (Tata Usaha) sekolah. Mereka mayoritas takut mengelola uang BOS di TU sekolah-sekolah. Kenapa, karena kan rupiahnya besar itu," ujar Bahrudin di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (18/3/2015).
Untuk tujuh pejabat lainnya, berasal dari jabatan Kepala Seksi (Kasie) di Keluarahan sebanyak lima orang, Kasie di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) satu orang, dan Kasie di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLHD) satu orang.
"Kalau untuk yang tujuh pejabat ini alasan mereka mengundurkan diri karena merasa tidak sesuai dengan bidangnya," ujar Bahrudin.
Ke-15 pejabat eselon IV ini berasal dari hasil lelang dan rotasi pejabat besar-besaran pada 2 Januari 2015 yang lalu. "Nah kebanyakan mereka mulai mengajukan pengunduran diri pada bulan Februari," terang Bahrudin.
Kepala Suku Bidang Jabatan Struktural Badan Kepegawaian Daerah (Kasubid BKD) DKI Jakarta Bahrudin menyebutkan, pejabat eselon IV yang secara resmi menyampaikan pengunduran dirinya mencapai 15 orang.
"Delapan pejabat tersebut seluruhnya berasal dari TU (Tata Usaha) sekolah. Mereka mayoritas takut mengelola uang BOS di TU sekolah-sekolah. Kenapa, karena kan rupiahnya besar itu," ujar Bahrudin di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (18/3/2015).
Untuk tujuh pejabat lainnya, berasal dari jabatan Kepala Seksi (Kasie) di Keluarahan sebanyak lima orang, Kasie di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) satu orang, dan Kasie di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLHD) satu orang.
"Kalau untuk yang tujuh pejabat ini alasan mereka mengundurkan diri karena merasa tidak sesuai dengan bidangnya," ujar Bahrudin.
Ke-15 pejabat eselon IV ini berasal dari hasil lelang dan rotasi pejabat besar-besaran pada 2 Januari 2015 yang lalu. "Nah kebanyakan mereka mulai mengajukan pengunduran diri pada bulan Februari," terang Bahrudin.
(ysw)