Mendadak, MenPAN-RB Jenguk Ahok di Balai Kota
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi kembali mendatangi Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2015).
Memakai baju batik bercorak kuning hijau menyambangi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Saat ditanyai awak media alasan kedatangannya ke Balai Kota itu, Yuddy hanya ingin menjenguk kawannya tersebut. "Jenguk Pak Ahok. Ketemu saja belum masa sudah konferensi pers," ujar Yuddy singkat di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2015).
Menteri Yuddy, tercatat sudah tiga kali bolak-balik mendatangi Ahok hingga saat ini. Kedatangan pertama Yuddy pada 3 November 2014 yang datang untuk silahturahmi dirinya menjadi Menteri dan Ahok sebagai Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta.
Kemudian Yuddy datang kembali pada tanggal 3 Februari 2015 untuk meminta penjelasan terkait TKD Statis dan Dinamis yang dicanangkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan pada saat itu, Yuddy mengaku setuju.
Namun berselang kurang lebih 1-2 minggu, Yuddy melalui suratnya kepada DKI Jakarta meminta agar memperhitungkan kembali bagaimana TKD Dinamis dan Statis yang jika dihitung-hitung tergolong 'wah' itu.
Memakai baju batik bercorak kuning hijau menyambangi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Saat ditanyai awak media alasan kedatangannya ke Balai Kota itu, Yuddy hanya ingin menjenguk kawannya tersebut. "Jenguk Pak Ahok. Ketemu saja belum masa sudah konferensi pers," ujar Yuddy singkat di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2015).
Menteri Yuddy, tercatat sudah tiga kali bolak-balik mendatangi Ahok hingga saat ini. Kedatangan pertama Yuddy pada 3 November 2014 yang datang untuk silahturahmi dirinya menjadi Menteri dan Ahok sebagai Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta.
Kemudian Yuddy datang kembali pada tanggal 3 Februari 2015 untuk meminta penjelasan terkait TKD Statis dan Dinamis yang dicanangkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan pada saat itu, Yuddy mengaku setuju.
Namun berselang kurang lebih 1-2 minggu, Yuddy melalui suratnya kepada DKI Jakarta meminta agar memperhitungkan kembali bagaimana TKD Dinamis dan Statis yang jika dihitung-hitung tergolong 'wah' itu.
(ysw)