Jakarta Diserbu Begal Motor Sumatera, Ini Antisipasi Polda Metro
A
A
A
JAKARTA - Polda Metro Jaya mengingatkan warga Jabodetabek untuk tidak resah terakit broadcast BBM yang menyebut serbuan begal kebal dari Sumatera. Pasalnya, broadcast BBM tersebut dipastikan kabar bohong.
Disamping itu, Polda Metro Jaya juga sudah melakukan langkah antisipasi dengan bekerjasama antara Polda Banten dan Lampung. Koordinasi dengan Polda Lampung dan Banten untuk menjaga wilayah penyeberangan dari Bakauhuni ke Merak.
"Disana sudah dijaga, bahkan yang berjaga pasukan bersenjata lengkap," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Martinus Sitompul kepada wartawan, Rabu (25/2/2015).
Mengenai broadcast yang meresahkan, Kabid Humas menjelaskan, ada dua jenis broadcast yang meresahkan. Pertama terkait dengan ratusan begal yang akan datang dari Sumatera. Pembuat broadcast terkesan ingin memberikan teror karena disana tertulis broadcast dari Kadiv Humas Polda Metro Jaya.
"Kalau Polda Metro Jaya itu Kabid bukan Kadiv, lainnya yang menyatakan wilayah-wilayah rawan adalah pesan dari Kapolri Sutarman dengan pangkat Letjen . Hal tersebut dipastikan hoax karena Pak sutarman sudah pensiun dan pangkatnya di Polri tidak ada pangkat Letjen, selain itu Kapolri juga berpangkat Jenderal," pungkasnya.
Disamping itu, Polda Metro Jaya juga sudah melakukan langkah antisipasi dengan bekerjasama antara Polda Banten dan Lampung. Koordinasi dengan Polda Lampung dan Banten untuk menjaga wilayah penyeberangan dari Bakauhuni ke Merak.
"Disana sudah dijaga, bahkan yang berjaga pasukan bersenjata lengkap," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Martinus Sitompul kepada wartawan, Rabu (25/2/2015).
Mengenai broadcast yang meresahkan, Kabid Humas menjelaskan, ada dua jenis broadcast yang meresahkan. Pertama terkait dengan ratusan begal yang akan datang dari Sumatera. Pembuat broadcast terkesan ingin memberikan teror karena disana tertulis broadcast dari Kadiv Humas Polda Metro Jaya.
"Kalau Polda Metro Jaya itu Kabid bukan Kadiv, lainnya yang menyatakan wilayah-wilayah rawan adalah pesan dari Kapolri Sutarman dengan pangkat Letjen . Hal tersebut dipastikan hoax karena Pak sutarman sudah pensiun dan pangkatnya di Polri tidak ada pangkat Letjen, selain itu Kapolri juga berpangkat Jenderal," pungkasnya.
(ysw)