Duh, Warga Bogor Beralih ke Kayu Bakar
A
A
A
BOGOR - Sejumlah warga Bogor terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak sejak beberapa pekan terakhir. Ini dikarenakan langkanya gas ukuran 3 kg sehingga warga kesulitan untuk memasak.
Ketersediaan gas 3 kg di Bogor sebulan terakhir langka, hal itu dirasakan oleh warga dan para pengecer yang berada di wilayah Bogor. Warga harus menunggu hingga dua minggu bahkan satu bulan untuk mendapatkan pasokan gas.
Selain langka, gas ini pun harganya melambung hingga mencapai Rp22.000/tabung dari sebelumnya Rp16.000. Untuk mensiasatinya, warga banyak yang beralih menggunakan kayu bakar untuk memasak.
Ami (45) salah satu warga Kabandungan, Bogor mengaku, karena tidak ada pasokan gas terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak. “Karena tidak ada gas, saya terpaksa pakai kayu. Nggak ada yang jual kayunya juga. Tidak ada gas sudah tiga minggu lebih, susah nyari. Cari kemana juga tidak ada. Kalau ada juga harganya dinaikin,” kata Ami kepada Sindonews, Senin (23/2/2015)
Ami berharap, pemerintah bisa memenuhi ketersediaan gas 3 kg. Menurutnya, kelangkaan ini membuat beberapa harga kebutuhan pokok ikut melambung. Terlebih beras yang saat ini mulai mahal.
Sementara itu, berdasarkan pantauan ke sejumlah pengecer dan agen gas di Bogor menunjukan jika ketersediaan gas memang sudah langka. Beberapa pengecer mengaku hingga 3 minggu belum mendapatkan pasokan gas dari para agen. “Susah sekarang sudah tiga minggu belum dikirim. Harganya juga sudah tiga kali naik,” jelas Ahmad, salah satu pengecer gas.
Ketersediaan gas 3 kg di Bogor sebulan terakhir langka, hal itu dirasakan oleh warga dan para pengecer yang berada di wilayah Bogor. Warga harus menunggu hingga dua minggu bahkan satu bulan untuk mendapatkan pasokan gas.
Selain langka, gas ini pun harganya melambung hingga mencapai Rp22.000/tabung dari sebelumnya Rp16.000. Untuk mensiasatinya, warga banyak yang beralih menggunakan kayu bakar untuk memasak.
Ami (45) salah satu warga Kabandungan, Bogor mengaku, karena tidak ada pasokan gas terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak. “Karena tidak ada gas, saya terpaksa pakai kayu. Nggak ada yang jual kayunya juga. Tidak ada gas sudah tiga minggu lebih, susah nyari. Cari kemana juga tidak ada. Kalau ada juga harganya dinaikin,” kata Ami kepada Sindonews, Senin (23/2/2015)
Ami berharap, pemerintah bisa memenuhi ketersediaan gas 3 kg. Menurutnya, kelangkaan ini membuat beberapa harga kebutuhan pokok ikut melambung. Terlebih beras yang saat ini mulai mahal.
Sementara itu, berdasarkan pantauan ke sejumlah pengecer dan agen gas di Bogor menunjukan jika ketersediaan gas memang sudah langka. Beberapa pengecer mengaku hingga 3 minggu belum mendapatkan pasokan gas dari para agen. “Susah sekarang sudah tiga minggu belum dikirim. Harganya juga sudah tiga kali naik,” jelas Ahmad, salah satu pengecer gas.
(whb)