DPR: Kasus Pasien Tewas di RS Siloam Tak Masuk Akal
A
A
A
PADANG - Komisi IX mencurigai kasus kesalahan pemakaian obat di RS Siloam yang mengakibatkan dua pasien tewas. Oleh karena itu DPR akan mencari tahu apa yang terjadi.
Sebelumnya Komisi IX DPR telah memanggil Kemenkes, BPOM, PT Kalbe Farma sebagai produsen obat, dan RS Siloam untuk mendapatkan kejelasan mengenai kasus fatal ini.
Dari pemaparan yang disampaikan di hadapan Komisi IX, ada indikasi salah label. Obat yang diberikan kepada pasien tidak sesuai kandungannya dengan label yang ada.
"Bagi kami, Komisi IX, sangat tidak masuk akal. Agak mencurigakan sekelas produsen obat seperti Kalbe Farma, bisa melakukan kesalahan fatal seperti itu," kata Anggota DPR Komisi IX Alex Indra Lukman saat berkunjung ke Padang, Sumatera Barat, Jumat (20/2/2015).
Kalau kesalahan itu terjadi, kata dia, asumsinya tidak mungkin hanya dua obat saja. Jika terdapat kesalahan pemakaian label, maka terdapat kemungkinan terjadi secara massal. Maka ini mengancam nyawa pasien lainnya yang memakai obat bius itu.
"Dengan kondisi itu, kami besok akan melakukan kunjungan ke RS Siloam dan Kalbe Farma, untuk mencari lebih tahu apa penyebabnya itu terjadi. Apa betul itu kesalahan label saja atau memang obat itu yang tidak cocok atau ada masalah lain di RS," tuturnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek mengatakan, berdasarkan informasi dari BPOM, dokter yang melakukan pengobatan tersebut sudah sesuai dengan standar operasinya. "Meski demikian, kami akan menyelidiki secara detail lagi," ujarnya.
Sebelumnya Komisi IX DPR telah memanggil Kemenkes, BPOM, PT Kalbe Farma sebagai produsen obat, dan RS Siloam untuk mendapatkan kejelasan mengenai kasus fatal ini.
Dari pemaparan yang disampaikan di hadapan Komisi IX, ada indikasi salah label. Obat yang diberikan kepada pasien tidak sesuai kandungannya dengan label yang ada.
"Bagi kami, Komisi IX, sangat tidak masuk akal. Agak mencurigakan sekelas produsen obat seperti Kalbe Farma, bisa melakukan kesalahan fatal seperti itu," kata Anggota DPR Komisi IX Alex Indra Lukman saat berkunjung ke Padang, Sumatera Barat, Jumat (20/2/2015).
Kalau kesalahan itu terjadi, kata dia, asumsinya tidak mungkin hanya dua obat saja. Jika terdapat kesalahan pemakaian label, maka terdapat kemungkinan terjadi secara massal. Maka ini mengancam nyawa pasien lainnya yang memakai obat bius itu.
"Dengan kondisi itu, kami besok akan melakukan kunjungan ke RS Siloam dan Kalbe Farma, untuk mencari lebih tahu apa penyebabnya itu terjadi. Apa betul itu kesalahan label saja atau memang obat itu yang tidak cocok atau ada masalah lain di RS," tuturnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek mengatakan, berdasarkan informasi dari BPOM, dokter yang melakukan pengobatan tersebut sudah sesuai dengan standar operasinya. "Meski demikian, kami akan menyelidiki secara detail lagi," ujarnya.
(mhd)