6 Pompa di Jakarta Barat Rusak Akibat Banjir
A
A
A
JAKARTA - Banjir hebat yang melanda Jakarta pekan lalu, membuat enam pompa di Jakarta Barat mengalami kerusakan. Meski banjir telah surut, enam pompa yang rusak tersebut hingga kini belum diperbaiki.
Enam pompa yang rusak akibat banjir yakni, satu pompa berada di fly over Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Taman Ratu Green Village, Kecamatan Kebon Jeruk, Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol Petamburan, dan tiga pompa lainnya berada Bojong, Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng. Bila tak segera diperbaiki, kuat kemungkinan banjir yang melanda Jakarta Barat akan kembali terjadi.
"Kerusakannya bermacam, mulai dari kipas kesangkut kayu, dinamo rusak, dan mesin pompa terendam," ungkap Kasie Pemeliharaan Suku Dinas Tata Air Jakarta Barat Santo kepada wartawan, Kamis 19 Februari kemarin. Santo berjanji enam pompa tersebut bisa kembali optimal pada minggu ini karena akan diperbaiki.
Meskipun alokasi anggaran dari APBD DKI 2015 belum turun."Kita utang dulu kepada kontraktornya. Artinya, ketika anggaran turun kami akan langsung membayaranya," jelas Santo. Selain itu, lanjut Santo, untuk memaksimalkan kinerja pompa, Sudin Tata Air Jakarta Barat telah mengajukan anggaran Rp6 miliar pada RAPBD 2015, untuk pemeliharaan dan honor operator pompa yang jumlahnya 165 orang di 32 pompa di Jakarta Barat.
Enam pompa yang rusak akibat banjir yakni, satu pompa berada di fly over Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Taman Ratu Green Village, Kecamatan Kebon Jeruk, Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol Petamburan, dan tiga pompa lainnya berada Bojong, Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng. Bila tak segera diperbaiki, kuat kemungkinan banjir yang melanda Jakarta Barat akan kembali terjadi.
"Kerusakannya bermacam, mulai dari kipas kesangkut kayu, dinamo rusak, dan mesin pompa terendam," ungkap Kasie Pemeliharaan Suku Dinas Tata Air Jakarta Barat Santo kepada wartawan, Kamis 19 Februari kemarin. Santo berjanji enam pompa tersebut bisa kembali optimal pada minggu ini karena akan diperbaiki.
Meskipun alokasi anggaran dari APBD DKI 2015 belum turun."Kita utang dulu kepada kontraktornya. Artinya, ketika anggaran turun kami akan langsung membayaranya," jelas Santo. Selain itu, lanjut Santo, untuk memaksimalkan kinerja pompa, Sudin Tata Air Jakarta Barat telah mengajukan anggaran Rp6 miliar pada RAPBD 2015, untuk pemeliharaan dan honor operator pompa yang jumlahnya 165 orang di 32 pompa di Jakarta Barat.
(whb)