Ini Solusi Jangka Pendek Pemprov DKI untuk Hadapi Banjir
A
A
A
Pemprov DKI Jakarta telah memiliki program penanganan banjir jangka pendek dan panjang. Program jangka pendek tentunya membuat masyarakat dapat sedikit bernapas bila hujan deras turun dan kiriman air dari Bogor datang ke Ibu Kota.
Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Agus Priyono menjelaskan,
instasi yang dipimpinnya memang mempunyai target hingga akhir tahun 2015 mengoptimalkan anggaran penanggulangan banjir yang telah dialokasikan melalui APBD 2015 sebesar Rp2,7 triliun. Menurut Agus, banjir maupun genangan pun tidak bisa dielakkan karena curah hujan.
Pihaknya telah mempunyai dua solusi yang sangat penting agar Jakarta bisa bernapas sedikit dalam hadapi banjir ini."Kita akan membuka pintu air, agar air kiriman dari Bogor ataupun hujan lokal langsung mengalir ke laut," jelas Agus saat dihubungi oleh Sindonews, Sabtu (14/2/2015).
Selain itu, pompa-pompa yang telah dimiliki Pemprov DKI harus dimaksimalkan. Apalagi jika terdengar kabar bila Katulampa sudah mencapai ketinggian muka air yang cukup tinggi."Jadi pompa kita juga harus siap, jangan ada lagi kejadian seperti yang kemarin aliran listrik untuk Waduk Pluit terputus dan saat nyala sudah telat," ujar Agus.
Tak hanya itu, Agus menambahkan pengerukan juga dilakukan. Pengerukan yang dicontohkan oleh Agus yaitu Waduk Pluit karena air yang dibawa ke waduk terdapat endapan lumpur."Jadi kita harus keruk supaya waduknya bisa nampung air lebih banyak," ucapnya.
Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Agus Priyono menjelaskan,
instasi yang dipimpinnya memang mempunyai target hingga akhir tahun 2015 mengoptimalkan anggaran penanggulangan banjir yang telah dialokasikan melalui APBD 2015 sebesar Rp2,7 triliun. Menurut Agus, banjir maupun genangan pun tidak bisa dielakkan karena curah hujan.
Pihaknya telah mempunyai dua solusi yang sangat penting agar Jakarta bisa bernapas sedikit dalam hadapi banjir ini."Kita akan membuka pintu air, agar air kiriman dari Bogor ataupun hujan lokal langsung mengalir ke laut," jelas Agus saat dihubungi oleh Sindonews, Sabtu (14/2/2015).
Selain itu, pompa-pompa yang telah dimiliki Pemprov DKI harus dimaksimalkan. Apalagi jika terdengar kabar bila Katulampa sudah mencapai ketinggian muka air yang cukup tinggi."Jadi pompa kita juga harus siap, jangan ada lagi kejadian seperti yang kemarin aliran listrik untuk Waduk Pluit terputus dan saat nyala sudah telat," ujar Agus.
Tak hanya itu, Agus menambahkan pengerukan juga dilakukan. Pengerukan yang dicontohkan oleh Agus yaitu Waduk Pluit karena air yang dibawa ke waduk terdapat endapan lumpur."Jadi kita harus keruk supaya waduknya bisa nampung air lebih banyak," ucapnya.
(whb)