63 CCTV Milik Pemprov DKI Jakarta Rusak
A
A
A
JAKARTA - Sudah dua minggu Traffic Management Centre (TMC) Polda Metro Jaya tidak bisa mengakses 63 CCTV milik Pemprov DKI Jakarta dikarenakan tidak berfungsi. Kamera pengintai itu tersebar di berbagai wilayah Ibu Kota.
Kepala Urusan Teknologi dan Informasi TMC Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKP Budi Harsono mengatakan, sejak kemarin pihaknya tidak bisa mengakses kamera di kawasan Senen, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan.
"Kami tidak bisa mengaksesnya, menurut informasi memang rusak. Sehingga tidak ada koneksi sinyal ke tiap-tiap CCTV," katanya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (13/2/2015).
Dia menegaskan, biasanya petugas TMC bisa memantau jalan dari 63 CCTV milik Pemprov DKI itu. "Sudah dua minggu ini tidak bisa koneksi dengan 63 Kamera CCTV milik Pemprov DKI," ujarnya.
Meski demikian, kata dia, kerusakan 63 CCTV milik Pemrov tidak masalah. Karena pihaknya masih mempunyai kamera tersembunyi milik Korlantas Mabes Polri sebanyak 59 unit di DKI. Namun, ada lima yang rusak sehingga sisa 54 unit.
"Dari CCTV ini kami juga bisa memantau kemacetan sehingga penempatan personel bisa lebih tepat," pungkasnya.
Kepala Urusan Teknologi dan Informasi TMC Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKP Budi Harsono mengatakan, sejak kemarin pihaknya tidak bisa mengakses kamera di kawasan Senen, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan.
"Kami tidak bisa mengaksesnya, menurut informasi memang rusak. Sehingga tidak ada koneksi sinyal ke tiap-tiap CCTV," katanya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (13/2/2015).
Dia menegaskan, biasanya petugas TMC bisa memantau jalan dari 63 CCTV milik Pemprov DKI itu. "Sudah dua minggu ini tidak bisa koneksi dengan 63 Kamera CCTV milik Pemprov DKI," ujarnya.
Meski demikian, kata dia, kerusakan 63 CCTV milik Pemrov tidak masalah. Karena pihaknya masih mempunyai kamera tersembunyi milik Korlantas Mabes Polri sebanyak 59 unit di DKI. Namun, ada lima yang rusak sehingga sisa 54 unit.
"Dari CCTV ini kami juga bisa memantau kemacetan sehingga penempatan personel bisa lebih tepat," pungkasnya.
(mhd)