Ahok Enggan Kucurkan Dana untuk Rekayasa Cuaca
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok enggan mengambil risiko untuk membuat rekayasa cuaca di Ibu Kota. Karena, hal itu baru bisa dilakukan jika Jakarta dinyatakan darurat banjir.
"Itu (rekayasa cuaca) baru bisa (dilakukan), kalau saya keluarkan darurat siaga. Nah saat ini kan belum," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Menurut dia, Jakarta belum bisa dikatakan darurat siaga. Pasalnya, sembilan dari 12 pintu air yang ada tidak menunjukkan ketinggian hingga siaga satu.
Jika memang sudah dikeluarkan darurat siaga, kata dia, maka harus memodifikasi cuaca. Karena, kata dia, pihaknya bertanggung jawab atas biaya yang dikeluarkan untuk darurat tersebut.
"Masalahnya, kalau keluarkan darurat siaga, nanti saya tanggung jawab berapa triliun yang keluar duit, nanti masalah. Siapa yang bayar, siapa yang tanggung jawab," pungkasnya.
Dia menuturkan, saat tahun 2014 lalu, mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi juga tidak mengeluarkan pernyataan Jakarta untuk siaga darurat. "Saya juga enggak terlalu mau," tandasnya.
Sebelumnya, Ahok mengtakan, akan melihat dahulu situasi banjir di Jakarta. Jika sehari langsung surut, kata dia, dirinya tidak perlu mengeluarkan surat darurat bencana.
"Kalau banjirnya sehari langsung surut bukan berminggu-minggu, apa perlu dikeluarkan surat (darurat) itu," ujarny kepada wartawan di Jakarta, Jumat 23 Januari 2015 lalu.
"Itu (rekayasa cuaca) baru bisa (dilakukan), kalau saya keluarkan darurat siaga. Nah saat ini kan belum," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Menurut dia, Jakarta belum bisa dikatakan darurat siaga. Pasalnya, sembilan dari 12 pintu air yang ada tidak menunjukkan ketinggian hingga siaga satu.
Jika memang sudah dikeluarkan darurat siaga, kata dia, maka harus memodifikasi cuaca. Karena, kata dia, pihaknya bertanggung jawab atas biaya yang dikeluarkan untuk darurat tersebut.
"Masalahnya, kalau keluarkan darurat siaga, nanti saya tanggung jawab berapa triliun yang keluar duit, nanti masalah. Siapa yang bayar, siapa yang tanggung jawab," pungkasnya.
Dia menuturkan, saat tahun 2014 lalu, mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi juga tidak mengeluarkan pernyataan Jakarta untuk siaga darurat. "Saya juga enggak terlalu mau," tandasnya.
Sebelumnya, Ahok mengtakan, akan melihat dahulu situasi banjir di Jakarta. Jika sehari langsung surut, kata dia, dirinya tidak perlu mengeluarkan surat darurat bencana.
"Kalau banjirnya sehari langsung surut bukan berminggu-minggu, apa perlu dikeluarkan surat (darurat) itu," ujarny kepada wartawan di Jakarta, Jumat 23 Januari 2015 lalu.
(mhd)