Parkir Meter Pakai Uang Elektronik Butuh Waktu
A
A
A
JAKARTA - Penggunaan uang elektronik atau e-money pada parkir meter di Jalan Agus Salim atau yang lebih dikenal Jalan Sabang, Jakarta Pusat, membutuhkan waktu sosialisasi. Karena hingga kini masih banyak masyarakat yang suka menggunakan uang koin ketimbang uang elektronik itu.
"Itu hanya butuh waktu saja. Mereka belum terbiasa menggunakan uang elektronik itu," kata pengamat transportasi dari Institut Studi Transportasi (Intrans) Darmaningtyas saat dihubungi Sindonews, Kamis (5/2/2015).
Lagipula kartu uang elektronik itu cukup mahal. Harga sebuah kartu sebesar Rp40.000 dinilai cukup besar.
"Nah seharusnya diturunkan juga harga perdana uang elektroniknya. Karena banyak yang cuma sebentar saja parkirnya masak harus bayar segitu (Rp40.000)," keluhnya.
Parkir meter dengan uang elektronik baru dilaksanakan beberapa pekan yang lalu. Kawasan Jalan Sabang, Jakarta Pusat, menjadi sasaran utama penerapan program tersebut.
Ada beberapa wilayah lain yang juga akan dipasangi alat tersebut seperti Kelapa Gading, Jakarta Utara, dan Jalan Pramuka di Jakarta Timur.
"Itu hanya butuh waktu saja. Mereka belum terbiasa menggunakan uang elektronik itu," kata pengamat transportasi dari Institut Studi Transportasi (Intrans) Darmaningtyas saat dihubungi Sindonews, Kamis (5/2/2015).
Lagipula kartu uang elektronik itu cukup mahal. Harga sebuah kartu sebesar Rp40.000 dinilai cukup besar.
"Nah seharusnya diturunkan juga harga perdana uang elektroniknya. Karena banyak yang cuma sebentar saja parkirnya masak harus bayar segitu (Rp40.000)," keluhnya.
Parkir meter dengan uang elektronik baru dilaksanakan beberapa pekan yang lalu. Kawasan Jalan Sabang, Jakarta Pusat, menjadi sasaran utama penerapan program tersebut.
Ada beberapa wilayah lain yang juga akan dipasangi alat tersebut seperti Kelapa Gading, Jakarta Utara, dan Jalan Pramuka di Jakarta Timur.
(mhd)