Parkir Elektronik Tak Diminati, Pengendara Pilih Koin
A
A
A
JAKARTA - Uji coba parkir elektronik tak berjalan mulus karena sejumlah pengendara memilih membayar menggunakan koin. Mereka berdalih, hanya sesekali ke kawasan Jalan Sabang sehingga tak membutuhkan kartu parkir elektronik.
Suhendi (35) pengendara sepeda motor jenis bebek memilih untuk membayar parkir dengan koin ketimbang kartu pembayaran elektonik. Sebab, selain merasa kemahalan dengan harga yang ditawarkan, dirinya juga bukan warga Jakarta yang kerap menggunakan parkir mesin tersebut.
"Saya kesini cuma mau ketemu sama teman. Buat apa saya beli kartu Rp40.000 cuma untuk parkir yang tidak sampai satu jam," keluhnya, Rabu (4/2/2015).
Pria asal Tanggerang itupun tidak menanggapi penawaran SPG kartu pembayaran elektronik dan meminta juru parkir untuk mengeluarkan koin. Sebab, kata temannya bisa dengan hanya menggunakan koin.
"Saya pilih pakai koin saja. Untuk apa saya beli kartu itu," ujarnya.
Andri (43) pengguna roda empat bermerk Toyota Avanza juga memilih untuk membayar mesin parkir dengan koin. Sebab, dirinya tidak akan lama menggunakan tempat parkir yang disediakan di Jalan Sabang.
"Sudahlah mbak, orang masih ada koin di juru parkir kok maksa banget saya untuk beli kartu," ungkap Andri menolak tawaran SPG kartu pembayaran elektronik.
Suhendi (35) pengendara sepeda motor jenis bebek memilih untuk membayar parkir dengan koin ketimbang kartu pembayaran elektonik. Sebab, selain merasa kemahalan dengan harga yang ditawarkan, dirinya juga bukan warga Jakarta yang kerap menggunakan parkir mesin tersebut.
"Saya kesini cuma mau ketemu sama teman. Buat apa saya beli kartu Rp40.000 cuma untuk parkir yang tidak sampai satu jam," keluhnya, Rabu (4/2/2015).
Pria asal Tanggerang itupun tidak menanggapi penawaran SPG kartu pembayaran elektronik dan meminta juru parkir untuk mengeluarkan koin. Sebab, kata temannya bisa dengan hanya menggunakan koin.
"Saya pilih pakai koin saja. Untuk apa saya beli kartu itu," ujarnya.
Andri (43) pengguna roda empat bermerk Toyota Avanza juga memilih untuk membayar mesin parkir dengan koin. Sebab, dirinya tidak akan lama menggunakan tempat parkir yang disediakan di Jalan Sabang.
"Sudahlah mbak, orang masih ada koin di juru parkir kok maksa banget saya untuk beli kartu," ungkap Andri menolak tawaran SPG kartu pembayaran elektronik.
(ysw)