Gaya Ngeles Ahok Dibilang Pro Orang Kaya
A
A
A
JAKARTA - Kendati mendapat kritikan tajam, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tetap ngotot akan merealisasikan mobil pribadi bisa masuk busway.
Menurut Ahok, saat ini jalur bus Transjakarta headway (waktu tunggu) setiap tiga menit baru lewat setelah itu kosong. Kondisi itu memungkinkan kendaraan pribadi masuk busway dengan membayar melalui Electronic Road Pricing (ERP).
"Pembatasan mobil di busway (jalur bus Transjakarta) dengan ERP. Enggak peduli mobil mewah atau mobil butut yang penting berani bayar," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (30/1/2015).
Hitung-hitungan ERP bagi mobil tersebut sama seperti ERP yang ditaruh nanti dijalur cepat. Misalnya satu jam ada 1.500 kendaraan melintas.
"Sayang juga kan, kalau dia (bus Transjakarta) lewat tiga menit, terus dua tiga menit enggak ada mobil. Dua tiga menit masuk mobil kan lumayan," tukas Ahok.
Uang yang dihasilkan dari busway itu rencananya akan digunakan membeli bus tingkat gratis.
"Jadi apakah buat orang kaya? Enggak dong. Kalau kamu merasa kaya kamu pelit, kamu naik bus tingkat gratis disini. Kalau kamu merasa enggak (kaya), meskipun bokek tapi mau cepet, ya bayar (lewat busway). Jadi bukan mempersoalkan miskin kaya," tukasnya.
Menurut Ahok, saat ini jalur bus Transjakarta headway (waktu tunggu) setiap tiga menit baru lewat setelah itu kosong. Kondisi itu memungkinkan kendaraan pribadi masuk busway dengan membayar melalui Electronic Road Pricing (ERP).
"Pembatasan mobil di busway (jalur bus Transjakarta) dengan ERP. Enggak peduli mobil mewah atau mobil butut yang penting berani bayar," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (30/1/2015).
Hitung-hitungan ERP bagi mobil tersebut sama seperti ERP yang ditaruh nanti dijalur cepat. Misalnya satu jam ada 1.500 kendaraan melintas.
"Sayang juga kan, kalau dia (bus Transjakarta) lewat tiga menit, terus dua tiga menit enggak ada mobil. Dua tiga menit masuk mobil kan lumayan," tukas Ahok.
Uang yang dihasilkan dari busway itu rencananya akan digunakan membeli bus tingkat gratis.
"Jadi apakah buat orang kaya? Enggak dong. Kalau kamu merasa kaya kamu pelit, kamu naik bus tingkat gratis disini. Kalau kamu merasa enggak (kaya), meskipun bokek tapi mau cepet, ya bayar (lewat busway). Jadi bukan mempersoalkan miskin kaya," tukasnya.
(ysw)