Marak Begal, Ini Saran Buat Pengguna Motor
A
A
A
JAKARTA - Begal motor yang terjadi di sejumlah wilayah Jabodetabek memang sudah menghawatirkan. Pasalnya, sejumlah pemilik kendaraan bermotor menjadi was-was.
Hal itu disampaikan Ketua Klub Vixion Jurnal Riman Wahyudi. Kata dia, sebaiknya pengendara yang bisa pulang malam, pengendara tidak sendiri.
"Kalau mau pulang malem, atau dinihari jangan sendiri. Usahakan ada kendaraan yang lebih dekat satu tujuan ya beriringan, nempel saja sama kendaraan lain," kata Riman kepada Sindonews, Kamis 29 Januari 2015 malam.
Menurut dia, kalau pengguna sepeda motor berjalan sendiri di malam hari. Maka hal itu akan diincar para pelaku begal.
"Kalau sendirian ya makanan empuk begal. Kedua ya aparat kepolisian jangan cuma nerima laporan, harusnya sudah dipetain mana daerah rawan mana enggak, kalo daerah rawan ya harusnya ada penempatan personel," paparnya.
Selain itu, kata dia, seharusnya Pemerintah Daera (Pemda) dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) menambah lampu penerangan jalan. Karena, hal itu juga bisa mempersempit ruang aksi para pembegal itu.
"Soal lampu penerangan ya harus ditambah. Buat pengendara yang melintas, apapun yang ada di depan coba-coba memberhentikan trabas saja. Hati-hati juga modus perempuan pura-pura numpang," kata Wahyu.
Dia menyarankan, pengguna motor jangan malas-malas melihat spion. Karena, hal itu untuk memantau situasi di yang ada di belakang kendaraan kita.
"Kalau lagi di jalan rajin-rajin lihat spion, kalau ada motor mendekati (kita), tambah kecepatan atau cari tempat yang agak ramai," ujarnya.
Hal itu disampaikan Ketua Klub Vixion Jurnal Riman Wahyudi. Kata dia, sebaiknya pengendara yang bisa pulang malam, pengendara tidak sendiri.
"Kalau mau pulang malem, atau dinihari jangan sendiri. Usahakan ada kendaraan yang lebih dekat satu tujuan ya beriringan, nempel saja sama kendaraan lain," kata Riman kepada Sindonews, Kamis 29 Januari 2015 malam.
Menurut dia, kalau pengguna sepeda motor berjalan sendiri di malam hari. Maka hal itu akan diincar para pelaku begal.
"Kalau sendirian ya makanan empuk begal. Kedua ya aparat kepolisian jangan cuma nerima laporan, harusnya sudah dipetain mana daerah rawan mana enggak, kalo daerah rawan ya harusnya ada penempatan personel," paparnya.
Selain itu, kata dia, seharusnya Pemerintah Daera (Pemda) dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) menambah lampu penerangan jalan. Karena, hal itu juga bisa mempersempit ruang aksi para pembegal itu.
"Soal lampu penerangan ya harus ditambah. Buat pengendara yang melintas, apapun yang ada di depan coba-coba memberhentikan trabas saja. Hati-hati juga modus perempuan pura-pura numpang," kata Wahyu.
Dia menyarankan, pengguna motor jangan malas-malas melihat spion. Karena, hal itu untuk memantau situasi di yang ada di belakang kendaraan kita.
"Kalau lagi di jalan rajin-rajin lihat spion, kalau ada motor mendekati (kita), tambah kecepatan atau cari tempat yang agak ramai," ujarnya.
(mhd)