Apa Itu Narkoba Jenis LSD dan Dampaknya?
A
A
A
JAKARTA - Dalam kasus kecelakaan maut di Pondok Indah Jaksel diketahui kalau Christopher positif gunakan narkoba jenis LSD (Lysergic Syntetic Diethylamide). Remaja yang sedang berkuliah di Amerika Serikat tersebut kini sudah ditetapkan menjadi tersangka.
Mengenai narkoba jenis LSD ini masih belum banyak oarng yang mengenalnya. Padahal narkoba ini sudah ditemukan sejak tahun 1938 oleh ahli kimia bernama Albert Hoffman. Sebelumnya, LSD digunakan sebagai obat terapi. (Baca: Polisi Pastikan Christopher Konsumsi LSD)
LSD yang masuk dalam golongan psikotropika ini dapat menimbulkan ketergantungan seperti narkoba lainnya. Dampaknya juga sangat berbahaya, bahkan LSD dapat menimbulkan halusinasi yang parah.
Bahkan penggunanya bisa mengalami distorsi waktu, kematian ego, dan pergeseran kognitif. Dengan kata lain, orang yang mengkonsumsinya bisa menghayal tingkat dewa.
Bisa jadi setelah mengkonsumsi LSD, pengendara mobil merasa mengemudi di arena balap sehingga memacu kendaraannya dengan tinggi. Atau bisa juga dia mengemudi di Jakarta namun merasa di jalan yang sepi sehingga tak menyadari lingkungan sekitarnya.
Berikut dampak LSD jika dikonsumsi:
- Pengkonsumsinya bisa merasakan sensasi yang luar biasa akibat dari zat yang dikandungnya. Perasaan senang ini bisa berubah secara mendadak.
- Tanpa disadari, orang yang mengkonsumsi LSD tak mengetahui kalau dirinya sedang berada di dunia nyata atau dunia hayalannya.
- Delusi bisa timbul tak lama setelah mengkonsumsi LSD. Pemakainya bisa merasa disuatu tempat yang asing atau perasaan gembira pada saat bersamaan.
- Tak hanya itu, pemakainya juga bisa merasa panik, bingung dengan kondisi dirinya, putus asa, gangguan jiwa hingga hilangnya kendali diri.
- Jika dikonsumsi terus-menerus, bisa menyebabkan kerusakan otak, gangguan daya ingat, kesulitan berfikir, bahkan beresiko kematian.
Mengenai narkoba jenis LSD ini masih belum banyak oarng yang mengenalnya. Padahal narkoba ini sudah ditemukan sejak tahun 1938 oleh ahli kimia bernama Albert Hoffman. Sebelumnya, LSD digunakan sebagai obat terapi. (Baca: Polisi Pastikan Christopher Konsumsi LSD)
LSD yang masuk dalam golongan psikotropika ini dapat menimbulkan ketergantungan seperti narkoba lainnya. Dampaknya juga sangat berbahaya, bahkan LSD dapat menimbulkan halusinasi yang parah.
Bahkan penggunanya bisa mengalami distorsi waktu, kematian ego, dan pergeseran kognitif. Dengan kata lain, orang yang mengkonsumsinya bisa menghayal tingkat dewa.
Bisa jadi setelah mengkonsumsi LSD, pengendara mobil merasa mengemudi di arena balap sehingga memacu kendaraannya dengan tinggi. Atau bisa juga dia mengemudi di Jakarta namun merasa di jalan yang sepi sehingga tak menyadari lingkungan sekitarnya.
Berikut dampak LSD jika dikonsumsi:
- Pengkonsumsinya bisa merasakan sensasi yang luar biasa akibat dari zat yang dikandungnya. Perasaan senang ini bisa berubah secara mendadak.
- Tanpa disadari, orang yang mengkonsumsi LSD tak mengetahui kalau dirinya sedang berada di dunia nyata atau dunia hayalannya.
- Delusi bisa timbul tak lama setelah mengkonsumsi LSD. Pemakainya bisa merasa disuatu tempat yang asing atau perasaan gembira pada saat bersamaan.
- Tak hanya itu, pemakainya juga bisa merasa panik, bingung dengan kondisi dirinya, putus asa, gangguan jiwa hingga hilangnya kendali diri.
- Jika dikonsumsi terus-menerus, bisa menyebabkan kerusakan otak, gangguan daya ingat, kesulitan berfikir, bahkan beresiko kematian.
(ysw)