Polisi Selidiki Anggaran Pemeliharaan Kebun Raya Bogor
A
A
A
BOGOR - Penyidik Polres Bogor Kota tengah mendalami anggaran pemeliharaan pohon di Kebun Raya Bogor (KRB). Pendalaman ini untuk mengetahui sejauh mana pemeliharaan dan perawatan pohon dilakukan oleh pengelola KRB.
Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Auliya Jabar menjelaskan, penyidik tengah mendalami anggaran pemeliharaan dengan meminta daftar isian penggunaan anggaran (DIPA) kepada pengelola KRB.
"Dari DIPA itu kita bisa mengetahui seberapa besar anggaran untuk pemeliharaan pohon-pohon di KRB. Kita sudah ajukan permohan DIPA, tapi belum diberikan oleh pengelola," ujar Auliya di kantornya, Selasa (20/1/2014).
Polres Bogor Kota, lanjut Auliya sudah berkoordinasi dengan Kepala KRB Didik Widyatmoko terkait permintaan DIPA.
Tapi, Didik malah datang ke Polres Bogor Kota untuk menjelaskan soal DIPA tersebut.
"Kita tadinya mau datang ke sana (KRB-red) untuk mengambil DIPA. Tapi Pak Didik kemarin siang didampingi stafnya malah datang ke sini. Kita cuma dikasih nomor DIPA-nya saja," katanya.
Auliya menuturkan, sudah merencanakan untuk memanggil kepala KRB guna dimintai keterangan terkait kejadian pohon tumbang yang menewaskan tujuh pengunjung.
Menurut Auliya, berdasarkan penelitian sementara ahli pohon IPB Lina Karpina Sari saat melakukan olah TKP bersama penyidik Satreskrim Polres Bogor Kota, diperoleh hasil bahwa kondisi pohon damar yang tumbang sudah keropos.
"Kata ahli IPB itu, secara visual pohon damar yang tumbang memang sudah keropos karena terlihat ada lubang akibat rayap dan ulat," paparnya.
Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Auliya Jabar menjelaskan, penyidik tengah mendalami anggaran pemeliharaan dengan meminta daftar isian penggunaan anggaran (DIPA) kepada pengelola KRB.
"Dari DIPA itu kita bisa mengetahui seberapa besar anggaran untuk pemeliharaan pohon-pohon di KRB. Kita sudah ajukan permohan DIPA, tapi belum diberikan oleh pengelola," ujar Auliya di kantornya, Selasa (20/1/2014).
Polres Bogor Kota, lanjut Auliya sudah berkoordinasi dengan Kepala KRB Didik Widyatmoko terkait permintaan DIPA.
Tapi, Didik malah datang ke Polres Bogor Kota untuk menjelaskan soal DIPA tersebut.
"Kita tadinya mau datang ke sana (KRB-red) untuk mengambil DIPA. Tapi Pak Didik kemarin siang didampingi stafnya malah datang ke sini. Kita cuma dikasih nomor DIPA-nya saja," katanya.
Auliya menuturkan, sudah merencanakan untuk memanggil kepala KRB guna dimintai keterangan terkait kejadian pohon tumbang yang menewaskan tujuh pengunjung.
Menurut Auliya, berdasarkan penelitian sementara ahli pohon IPB Lina Karpina Sari saat melakukan olah TKP bersama penyidik Satreskrim Polres Bogor Kota, diperoleh hasil bahwa kondisi pohon damar yang tumbang sudah keropos.
"Kata ahli IPB itu, secara visual pohon damar yang tumbang memang sudah keropos karena terlihat ada lubang akibat rayap dan ulat," paparnya.
(whb)