Jadi Gubernur, Ahok Jangan Hanya Bisa Mengancam
A
A
A
JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) jangan hanya bisa mengancam kepada PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
Ahok harus bisa memberikan dukungan penuh dalam perbaikan pelayanan bus kebanggan masyarakat Ibu Kota tersebut.
Ketua YLKI Tulus Abadi mengatakan, sejak 2004 lalu, dari mulai menjadi badan pengelola, Badan Layanan Umum (BLU) hingga menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Transjakarta belum dapat membenahi permasalahan utama.
Bus yang memiliki jalur khusus ini selalu mempunyai persoalan, headway yang masih lambat, sterilisasi jalur, dan pasokan BBG.
Menurutnya, apabila tiga permasalahan tersebut belum dapat dibenahi, pengendara kendaraan pribadi tidak akan menggunakan Transjakarta.
Solusinya, kata Tulus, Ahok harus berperan penuh dalam mendukung perbaikan pelayanan Transjakarta.
Misalnya dalam pengadaan pasokan Gas. Kalau tidak dibarengi dengan pengadaan bus, dipastikan permasalahan baru akan muncul.
Begitu juga dengan pemasangan CCTV dan pembangunan Operasional Control.
"Ahok jangan hanya sekedar mengancam dan memberi kebijakan. Tetapi tidak ikut mengatasi permasalahan tersebut. Sejauh ini saya perhatikan Ahok hanya bisa mengancam dan menyerahkan sepenuhnya ke PT TransJakarta. Kalau tidak benar copot dirutnya. Itu bukan sifat seorang pemimpin," ungkap Tulus saat dihubungi, Kamis 15 Januari Kemarin.
Menurut Tulus, meski sudah menjadi PT Transjakarta tidak akan bisa berbuat banyak kalau tidak didukung oleh para stakehoder.
Ahok harus bisa memberikan dukungan penuh dalam perbaikan pelayanan bus kebanggan masyarakat Ibu Kota tersebut.
Ketua YLKI Tulus Abadi mengatakan, sejak 2004 lalu, dari mulai menjadi badan pengelola, Badan Layanan Umum (BLU) hingga menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Transjakarta belum dapat membenahi permasalahan utama.
Bus yang memiliki jalur khusus ini selalu mempunyai persoalan, headway yang masih lambat, sterilisasi jalur, dan pasokan BBG.
Menurutnya, apabila tiga permasalahan tersebut belum dapat dibenahi, pengendara kendaraan pribadi tidak akan menggunakan Transjakarta.
Solusinya, kata Tulus, Ahok harus berperan penuh dalam mendukung perbaikan pelayanan Transjakarta.
Misalnya dalam pengadaan pasokan Gas. Kalau tidak dibarengi dengan pengadaan bus, dipastikan permasalahan baru akan muncul.
Begitu juga dengan pemasangan CCTV dan pembangunan Operasional Control.
"Ahok jangan hanya sekedar mengancam dan memberi kebijakan. Tetapi tidak ikut mengatasi permasalahan tersebut. Sejauh ini saya perhatikan Ahok hanya bisa mengancam dan menyerahkan sepenuhnya ke PT TransJakarta. Kalau tidak benar copot dirutnya. Itu bukan sifat seorang pemimpin," ungkap Tulus saat dihubungi, Kamis 15 Januari Kemarin.
Menurut Tulus, meski sudah menjadi PT Transjakarta tidak akan bisa berbuat banyak kalau tidak didukung oleh para stakehoder.
(whb)