Razia Kejahatan Jalanan Dinilai Kurang Efektif
A
A
A
DEPOK - Razia yang dilakukan polisi dinilai kurang efektif jika hanya bertujuan untuk menekan angka kejahatan di jalanan. Razia yang dilakukan korps bhayangkara itu hanya berdampak pada faktor kedisiplinan pengendara saja.
"Ada kaitannya tapi secara tidak langsung. Kalau razia tidak akan bisa menekan kejahatan jalanan," kata kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Bambang Widodo Umar di Depok, Minggu 11 Januari 2015.
Penilaian itu didasari atas cara kerja yang dilakukan. Dia mencontohkan, kejahatan jalanan terjadi setiap saat dan tidak mengenal waktu, kemudian lokasi kejadian pun berpindah-pindah.
Sedangkan razia hanya dilakukan di waktu tertentu dalam artian tidak setiap saat seperti potensi kejahatan yang bisa saja terjadi tiap saat.
"Jadi tidak akan bisa. Razia lebih banyak (manfaatnya) untuk meningkatkan disiplin pengendara saja," tegasnya.
Yang perlu dilakukan kepolisian, kata dia, polisi harus bersinergi dengan masyarakat. Satuan intel harus mencari tahu informasi dan mengcounternya sehingga diketahui jaringan pelaku kejahatan dari hasil informasi yang diterimanya dari masyarakat.
"Tindak lanjut informasi tersebut. Dengan begitu akan ketahuan siapa dan jaringan mana pelakunya," ujarnya.
Selain itu, kepolisian juga harus melakukan maping terhadap tindak kejahatan. Setelah diketahui titik rawannya, kemudian dilakukan pengawasan intensif di lokasi tersebut.
"Sambil juga melakukan pengawasan di lokasi lain tentunya," pungkasnya.
"Ada kaitannya tapi secara tidak langsung. Kalau razia tidak akan bisa menekan kejahatan jalanan," kata kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Bambang Widodo Umar di Depok, Minggu 11 Januari 2015.
Penilaian itu didasari atas cara kerja yang dilakukan. Dia mencontohkan, kejahatan jalanan terjadi setiap saat dan tidak mengenal waktu, kemudian lokasi kejadian pun berpindah-pindah.
Sedangkan razia hanya dilakukan di waktu tertentu dalam artian tidak setiap saat seperti potensi kejahatan yang bisa saja terjadi tiap saat.
"Jadi tidak akan bisa. Razia lebih banyak (manfaatnya) untuk meningkatkan disiplin pengendara saja," tegasnya.
Yang perlu dilakukan kepolisian, kata dia, polisi harus bersinergi dengan masyarakat. Satuan intel harus mencari tahu informasi dan mengcounternya sehingga diketahui jaringan pelaku kejahatan dari hasil informasi yang diterimanya dari masyarakat.
"Tindak lanjut informasi tersebut. Dengan begitu akan ketahuan siapa dan jaringan mana pelakunya," ujarnya.
Selain itu, kepolisian juga harus melakukan maping terhadap tindak kejahatan. Setelah diketahui titik rawannya, kemudian dilakukan pengawasan intensif di lokasi tersebut.
"Sambil juga melakukan pengawasan di lokasi lain tentunya," pungkasnya.
(mhd)