Ini Cerita Keluarga Korban Pohon Maut Kebon Raya Bogor
A
A
A
BOGOR - Kematian Saefullah (44) salah satu korban pohon tumbang membuat keluarga terpukul dan tak menyangka peristiwa maut tersebut. Tak ada firasat apapun dari keluarga, bila sang tulang punggung keluarga ini akan pergi begitu cepat.
Berry (28) keponakan Saefulloh mengatakan, dirinya bersama korban sama-sama bekerja di PT Assalta Mandiri Agung. Berry bertugas di bagian quality control. Sedangkan Saefullah di bagian welding.
"Saat kejadian saya berada di gerbang masuk Kebon Raya Bogor. Paman (Saefullah) sudah berada di dalam bersama rombongan. Ini gathering karyawan untuk pertama kali," kata Berry di RS PMI Bogor, Minggu (11/1/2015).
Menurut Berry, dirinya sama sekali tidak mengetahui akan peristiwa maut tersebut. Saat menunggu di gerbang masuk Kebon Raya Bogor, dirinya penasaran karena sejumlah mobil ambulans dan polisi hilir mudik ke dalam area Kebon Raya Bogor.
"Saat saya lihat, sudah banyak korban. Dan saya lihat paman sudah diangkat ke mobil ambulans," ujarnya bersedih.
Suhanda (57) kakak kandung Saefulloh menambahkan, adiknya ini merupakan tulang punggung keluarga yang dikenal rajin.
"Korban meninggal dunia akibat luka berat di kepala. Keluarga sama sekali tidak ada firasat akan terjadinya peristiwa ini," ucapnya di tempat yang sama.
Rencana jenazah Saefullah akan langsung dimakamkan di TPU Loji, Sindangbarang, Bogor Barat, Kota Bogor yang merupakan tempat kelahiran korban.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah pohon damar agatis koleksi Kebun Raya Bogor (KRB) dengan diameter 2 meter tumbang tepatnya di area Jalan Astrid, sekitar 500 meter dari pintu III, tadi siang.
Akibatnya, empat dari 70 pengunjung dari rombongan karyawan PT Assalta Agung Mandiri meninggal dunia. Sedangkan 35 orang mengalami luka-luka. Korban tewas itu yakni Sarijo (39), Surjana (42), Supriyono (32), Saefulloh (44).
Berry (28) keponakan Saefulloh mengatakan, dirinya bersama korban sama-sama bekerja di PT Assalta Mandiri Agung. Berry bertugas di bagian quality control. Sedangkan Saefullah di bagian welding.
"Saat kejadian saya berada di gerbang masuk Kebon Raya Bogor. Paman (Saefullah) sudah berada di dalam bersama rombongan. Ini gathering karyawan untuk pertama kali," kata Berry di RS PMI Bogor, Minggu (11/1/2015).
Menurut Berry, dirinya sama sekali tidak mengetahui akan peristiwa maut tersebut. Saat menunggu di gerbang masuk Kebon Raya Bogor, dirinya penasaran karena sejumlah mobil ambulans dan polisi hilir mudik ke dalam area Kebon Raya Bogor.
"Saat saya lihat, sudah banyak korban. Dan saya lihat paman sudah diangkat ke mobil ambulans," ujarnya bersedih.
Suhanda (57) kakak kandung Saefulloh menambahkan, adiknya ini merupakan tulang punggung keluarga yang dikenal rajin.
"Korban meninggal dunia akibat luka berat di kepala. Keluarga sama sekali tidak ada firasat akan terjadinya peristiwa ini," ucapnya di tempat yang sama.
Rencana jenazah Saefullah akan langsung dimakamkan di TPU Loji, Sindangbarang, Bogor Barat, Kota Bogor yang merupakan tempat kelahiran korban.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah pohon damar agatis koleksi Kebun Raya Bogor (KRB) dengan diameter 2 meter tumbang tepatnya di area Jalan Astrid, sekitar 500 meter dari pintu III, tadi siang.
Akibatnya, empat dari 70 pengunjung dari rombongan karyawan PT Assalta Agung Mandiri meninggal dunia. Sedangkan 35 orang mengalami luka-luka. Korban tewas itu yakni Sarijo (39), Surjana (42), Supriyono (32), Saefulloh (44).
(whb)