Lagi, 200 Bangunan di Waduk Pluit Dirobohkan
A
A
A
JAKARTA - Sedikitnya 500 anggota yang terdiri dari Satpol PP, Kepolisian, dan TNI kembali merobohkan 200 bangunan yang berada di sisi timur daerah penampung basah Waduk Pluit, Jakut.
Diketahui 200 bangunan itu berada di RT 16 dan RT 19 / RW 17, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Perobohan itu merupakan bagian normalisasi waduk, yang diharapkan rampung sebelum musim penghujan tiba.
Rustam Effendi, Walikota Jakarta Utara yang terlibat langsung dalam kegiatan itu mengungkapkan, pembongkaran merupakan tindak lanjut dari 200 warga eks dua RT yang sebelumnya di relokasi ke Rusun Muara Baru.
"Rumah-rumah harus segera dibongkar. Karena kalau sampai puncak musim penghujan tiba yang diperkirakan akhir Januari ini, kita khawatirkan longsor," ujarnya di lokasi, Sabtu (10/1/2015).
Effendi memperkirakan, secara keseluruhan, bangunan yang berdiri diatas penampang basah mencapai 2.000 bangunan. Ia pun berjanji, sebelum di robohkan, pihaknya akan memprioritaskan relokasi terlebih dahulu.
"Ini sedang kita kordinasikan dengan Dinas Perumahan untuk menyediakan Rusun. Sebab, saat ini yang tersisa di Muara Baru sekitar 400 unit lagi saja," terangnya.
Sementara itu, Pelaksana Normalisasi Waduk dan Kali DKI Jakarta, Heriyanto, mengatakan, setelah 200 KK kembali direlokasi pada hari. Dirinya menyatakan dalam waktu dekat sebanyak 200 KK serupa akan direlokasi.
Dia beralasan dilangsungkan pembongkaran secara bertahap, karena masih menunggu kesiapan dua blok Rusun Muara Baru yang akan dijadikan lokasi relokasi.
Diketahui 200 bangunan itu berada di RT 16 dan RT 19 / RW 17, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Perobohan itu merupakan bagian normalisasi waduk, yang diharapkan rampung sebelum musim penghujan tiba.
Rustam Effendi, Walikota Jakarta Utara yang terlibat langsung dalam kegiatan itu mengungkapkan, pembongkaran merupakan tindak lanjut dari 200 warga eks dua RT yang sebelumnya di relokasi ke Rusun Muara Baru.
"Rumah-rumah harus segera dibongkar. Karena kalau sampai puncak musim penghujan tiba yang diperkirakan akhir Januari ini, kita khawatirkan longsor," ujarnya di lokasi, Sabtu (10/1/2015).
Effendi memperkirakan, secara keseluruhan, bangunan yang berdiri diatas penampang basah mencapai 2.000 bangunan. Ia pun berjanji, sebelum di robohkan, pihaknya akan memprioritaskan relokasi terlebih dahulu.
"Ini sedang kita kordinasikan dengan Dinas Perumahan untuk menyediakan Rusun. Sebab, saat ini yang tersisa di Muara Baru sekitar 400 unit lagi saja," terangnya.
Sementara itu, Pelaksana Normalisasi Waduk dan Kali DKI Jakarta, Heriyanto, mengatakan, setelah 200 KK kembali direlokasi pada hari. Dirinya menyatakan dalam waktu dekat sebanyak 200 KK serupa akan direlokasi.
Dia beralasan dilangsungkan pembongkaran secara bertahap, karena masih menunggu kesiapan dua blok Rusun Muara Baru yang akan dijadikan lokasi relokasi.
(ysw)