H-2 Tahun Baru, Jalur Puncak Diserbu Ribuan Kendaraan
A
A
A
BOGOR - Hari kedua menjelang Tahun Baru (H-2), kawasan Puncak, Bogor, terus diserbu ribuan kendaraan asal Jabodetabek. Berdasarkan pantauan arus lalu lintas menuju Puncak dari Jakarta terlihat padat.
Antrean kendaraan terjadi selepas pintu tol Ciawi hingga Megamendung. Kendaraan hanya melaju dengan kecepatan maksimal 5-10 Km per jam.
Petugas Satuan Lalu Lintas Polres Bogor yang berjaga di setiap persimpangan terlihat sibuk mengatur arus kendaraan yang keluar masuk menuju penginapan dan tempat wisata seperti Taman Wisata Matahari (TWM), Megamendung, Pasar Cisarua serta Taman Safari Indonesia (TSI).
Hari biasa yang jarang diberlakukan one way untuk mengurai kemacetan, pada hari ini, one way diberlakukan lebih awal sebanyak dua kali. Bahkan hingga sore hari one way kembali diberlakukan untuk kendaraan yang menuju Jakarta.
"Kami lebih sering berlakukan one way dengan rentang waktu dua jam. Khususnya bagi kendaraan yang naik (ke Puncak). Tapi tetap jika kondisinya diatas masih ramai dan hendak turun (Bogor-Jakarta), kita prioritaskan kendaraan dari Puncak," kata Kasat Lantas Polres Bogor AKP Bramastyo Priaji saat dihubungi, Senin (29/12/2014).
Meski demikian, lanjut dia, kawasan Puncak pada H-2 ini relatif tidak terlalu padat dibandingkan pada H-4 dan H-3 jelang Tahun Baru.
"Khususnya pada libur Natal kemarin kendaraan cukup padat per hari nya kendaraan yang masuk ke Puncak mencapai 30 ribu unit," tuturnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, pihaknya akan terus memantau kondisi arus lalu lintas selama 24 jam saat jelang pergantian tahun.
"Kami tetap mengimbau, meski kondisi cuaca hari ini relatif cerah, dan arus lalu lintas tidak terlalu padat seperti hari-hari sebelumnya. Karena bagaimanapun jalur Puncak rawan kecelakaan dan rawan longsor," katanya.
Sementara itu, Rohmat (35), warga Cipayung Datar, Megamendung mengeluhkan minimnya petugas di lokasi. Kata dia, seharusnya polisi mengerahkan personelnya di pusat keramaian seperti Restoran Cimori, banyak kendaraan yang keluar masuk.
"Kemudian kaji juga analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) Lalu Lintasnya, karena kalau dibiarkan seperti ini enggak kebayang saat Tahun Baru nanti, meski ditutup tetap saja pada siang harinya bakal terjadi kemacetan parah," keluhnya.
Antrean kendaraan terjadi selepas pintu tol Ciawi hingga Megamendung. Kendaraan hanya melaju dengan kecepatan maksimal 5-10 Km per jam.
Petugas Satuan Lalu Lintas Polres Bogor yang berjaga di setiap persimpangan terlihat sibuk mengatur arus kendaraan yang keluar masuk menuju penginapan dan tempat wisata seperti Taman Wisata Matahari (TWM), Megamendung, Pasar Cisarua serta Taman Safari Indonesia (TSI).
Hari biasa yang jarang diberlakukan one way untuk mengurai kemacetan, pada hari ini, one way diberlakukan lebih awal sebanyak dua kali. Bahkan hingga sore hari one way kembali diberlakukan untuk kendaraan yang menuju Jakarta.
"Kami lebih sering berlakukan one way dengan rentang waktu dua jam. Khususnya bagi kendaraan yang naik (ke Puncak). Tapi tetap jika kondisinya diatas masih ramai dan hendak turun (Bogor-Jakarta), kita prioritaskan kendaraan dari Puncak," kata Kasat Lantas Polres Bogor AKP Bramastyo Priaji saat dihubungi, Senin (29/12/2014).
Meski demikian, lanjut dia, kawasan Puncak pada H-2 ini relatif tidak terlalu padat dibandingkan pada H-4 dan H-3 jelang Tahun Baru.
"Khususnya pada libur Natal kemarin kendaraan cukup padat per hari nya kendaraan yang masuk ke Puncak mencapai 30 ribu unit," tuturnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, pihaknya akan terus memantau kondisi arus lalu lintas selama 24 jam saat jelang pergantian tahun.
"Kami tetap mengimbau, meski kondisi cuaca hari ini relatif cerah, dan arus lalu lintas tidak terlalu padat seperti hari-hari sebelumnya. Karena bagaimanapun jalur Puncak rawan kecelakaan dan rawan longsor," katanya.
Sementara itu, Rohmat (35), warga Cipayung Datar, Megamendung mengeluhkan minimnya petugas di lokasi. Kata dia, seharusnya polisi mengerahkan personelnya di pusat keramaian seperti Restoran Cimori, banyak kendaraan yang keluar masuk.
"Kemudian kaji juga analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) Lalu Lintasnya, karena kalau dibiarkan seperti ini enggak kebayang saat Tahun Baru nanti, meski ditutup tetap saja pada siang harinya bakal terjadi kemacetan parah," keluhnya.
(mhd)