Kendalikan Banjir, DKI Ubah Sistem Pembuangan Air
A
A
A
JAKARTA - Untuk mengendalikan banjir, Pemprov DKI mengubah sistem pembuangan banjir dari model horizontal menjadi vertikal.
Kepala Dinas PU DKI Jakarta, Agus Priyono mengatakan, pihaknya akan mengubah sistem pembuangan air yang selama ini horizontal langsung ke laut, nantinya akan menjadi vertikal meresap ke dalam tanah.
"Drainase yang ada di jalan atau pemukiman tidak lagi sanggup menampung air yang ada. Kami akan upayakan bisa diserap ke dalam tanah," katanya ketika dihubungi wartawan, Minggu (28/12/2014).
Pembuatan sumur resapan, nantinya akan dilakukan di titik-titik yang diprioritaskan dengan anggaran Rp50 miliar untuk Dinas Bina Marga dan Rp50 miliar dari Dinas PU Jalan.
Sedangkan untuk banjir di pemukiman, pihaknya bersama kementrian akan terus berupaya menormalisasi kali khususnya Kali Ciliwung dan mempercepat pembuatan pintu air Manggarai dan Karet.
"Jadi untuk genangan akan terus seperti itu kalau tidak dibuat pembuangan secara vertikal. Kalau untuk banjir, normalisasi kali akan terus dilakukan. Jangan jadikan Kampung Pulo sebagai ukuran banjir. Sebab kawasan tersebut peruntukannya bukan pemukiman," kata Agus Priyono..
Kepala Dinas PU DKI Jakarta, Agus Priyono mengatakan, pihaknya akan mengubah sistem pembuangan air yang selama ini horizontal langsung ke laut, nantinya akan menjadi vertikal meresap ke dalam tanah.
"Drainase yang ada di jalan atau pemukiman tidak lagi sanggup menampung air yang ada. Kami akan upayakan bisa diserap ke dalam tanah," katanya ketika dihubungi wartawan, Minggu (28/12/2014).
Pembuatan sumur resapan, nantinya akan dilakukan di titik-titik yang diprioritaskan dengan anggaran Rp50 miliar untuk Dinas Bina Marga dan Rp50 miliar dari Dinas PU Jalan.
Sedangkan untuk banjir di pemukiman, pihaknya bersama kementrian akan terus berupaya menormalisasi kali khususnya Kali Ciliwung dan mempercepat pembuatan pintu air Manggarai dan Karet.
"Jadi untuk genangan akan terus seperti itu kalau tidak dibuat pembuangan secara vertikal. Kalau untuk banjir, normalisasi kali akan terus dilakukan. Jangan jadikan Kampung Pulo sebagai ukuran banjir. Sebab kawasan tersebut peruntukannya bukan pemukiman," kata Agus Priyono..
(ysw)