Dishub DKI Isyaratkan Incar Jalan Alternatif
A
A
A
JAKARTA - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan segera mengkaji jalur alternatif yang kerap dilalui pengendara sepeda motor untuk menghindari area larangan pelintasan.
"Kami akan memantau dahulu pergerakan kendaraan sepeda motor melintas di Jalur Alternatif. Semuanya akan dikaji dahulu," kata Kepala Bidang Angkutan Darat Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo saat dihubungi, Rabu 24 Desember 2014.
Pengkajian ini untuk mencari solusi kepadatan lalu lintas di jalan-jalan alternatif yang dilalui para pengguna sepeda motor untuk menghindari Bundaran HI hingga Jalan Medan Merdeka Barat.
Cara yang mungkin akan dilakukan untuk mengurai kepadatan di jalan alternatif adalah melakukan rekayasa lalu lintas.
Salah satu contohnya, kata dia, di Jalan Agus Salim (Jalan sabang) yang saat ini dua arah dan kerap padat di saat jam sibuk, akan dibuat satu arah.
Namun, pihaknya akan terlebih dahulu mengevaluasi uji coba larang selama satu bulan ini.
Syafrin menuturkan, sejak diberlakukan larangan melintas di Kawasan MH Thamrin hingga Merdeka Barat pekan lalu, pihaknya melihat uji coba larangan itu cukup kondusif.
Namun kemacetan terjadi di jalur alternatif lantaran pengendara enggan menaiki bus gratis.
"Kami pastikan habis sebulan ini tidak ada jalan protokol lainya yang dilarang melintas sebelum ERP dilakukan. Dalam sebulan ini kami hanya menambah (larangan) ruas jalan ke Sudirman," katanya.
"Kami akan memantau dahulu pergerakan kendaraan sepeda motor melintas di Jalur Alternatif. Semuanya akan dikaji dahulu," kata Kepala Bidang Angkutan Darat Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo saat dihubungi, Rabu 24 Desember 2014.
Pengkajian ini untuk mencari solusi kepadatan lalu lintas di jalan-jalan alternatif yang dilalui para pengguna sepeda motor untuk menghindari Bundaran HI hingga Jalan Medan Merdeka Barat.
Cara yang mungkin akan dilakukan untuk mengurai kepadatan di jalan alternatif adalah melakukan rekayasa lalu lintas.
Salah satu contohnya, kata dia, di Jalan Agus Salim (Jalan sabang) yang saat ini dua arah dan kerap padat di saat jam sibuk, akan dibuat satu arah.
Namun, pihaknya akan terlebih dahulu mengevaluasi uji coba larang selama satu bulan ini.
Syafrin menuturkan, sejak diberlakukan larangan melintas di Kawasan MH Thamrin hingga Merdeka Barat pekan lalu, pihaknya melihat uji coba larangan itu cukup kondusif.
Namun kemacetan terjadi di jalur alternatif lantaran pengendara enggan menaiki bus gratis.
"Kami pastikan habis sebulan ini tidak ada jalan protokol lainya yang dilarang melintas sebelum ERP dilakukan. Dalam sebulan ini kami hanya menambah (larangan) ruas jalan ke Sudirman," katanya.
(mhd)