Ibu & Anak Ini Tewas Saat Membantu Atasan Suami Hajatan
A
A
A
JAKARTA - Kebakaran di Tambora yang menewaskan Yanti (27) dan anaknya Teguh (5) menyisakan duka mendalam bagi Sophian Hadi (30) suami sekaligus ayah korban.
Ibu dan anak ini tewas saat menginap di rumah atasannya yakni Otong Surdjani (55) yang hendak menggelar hajatan.
Otong merupakan komandan Satpol PP di Keluruhan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat. Agung (17) anak kedua dari Otong menceritakan, sebelum kebekaran terjadi Yanti dan Teguh menginap untuk membantu hajatan komandan suaminya yang rencananya dilangsungkan Jumat (19/12/2014) dini hari.
Yanti dan sang buah hati tidur di kamar lantai dua rumah Otong yang terletak di RT 16/01 No.22, Angke, Tambora, Jakarta Barat, bersama Lastri dan Agung, tepat di bawah kamar mereka adalah ruang dapur yang dipergunakan untuk memasak.
Sedangkan, Sophian Hadi tengah bertugas di lapangan.
"Saya terbangun karena merasakan panas. Ketika saya melihat ke bawah api sudah membesar," kata Agung di lokasi kejadian kemarin.
Mengetahui hal itu, Agung membangunkan Lastri beserta Yanti dan Teguh. Dia pun mengajak mereka untuk melompat ke arah belakang rumah.
Sayangnya, Yanti yang sedang mengandung bayi berusia enam bulan enggan melompat dan memilih memeluk Teguh. Sementara Lastri yang mencoba membujuk Yanti terpaksa melompat setelah punggungnya terbakar.
Banyaknya bahan yang mudah terbakar membuat kobaran api dengan cepat membesar.
Agung dan Lastri berhasil melompat dan menyelamat diri. Nahas, Yanti dan Teguh meninggal dunia dengan posisi berpelukan di kamar tidur tersebut.
"Bu Yanti dan Teguh tidak bisa diselamatkan. Ini duka yang kami tidak sangka, padahal kami akan menggelar hajatan," ujar Agung sambil menangis mengingat peristiwa maut tersebut.
Selain mengakibatkan ibu dan anak ini tewas, kebakaran tersebut juga menghanguskan 38 rumah yang terletak di RT 16 dan 02 RW 01.
Ibu dan anak ini tewas saat menginap di rumah atasannya yakni Otong Surdjani (55) yang hendak menggelar hajatan.
Otong merupakan komandan Satpol PP di Keluruhan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat. Agung (17) anak kedua dari Otong menceritakan, sebelum kebekaran terjadi Yanti dan Teguh menginap untuk membantu hajatan komandan suaminya yang rencananya dilangsungkan Jumat (19/12/2014) dini hari.
Yanti dan sang buah hati tidur di kamar lantai dua rumah Otong yang terletak di RT 16/01 No.22, Angke, Tambora, Jakarta Barat, bersama Lastri dan Agung, tepat di bawah kamar mereka adalah ruang dapur yang dipergunakan untuk memasak.
Sedangkan, Sophian Hadi tengah bertugas di lapangan.
"Saya terbangun karena merasakan panas. Ketika saya melihat ke bawah api sudah membesar," kata Agung di lokasi kejadian kemarin.
Mengetahui hal itu, Agung membangunkan Lastri beserta Yanti dan Teguh. Dia pun mengajak mereka untuk melompat ke arah belakang rumah.
Sayangnya, Yanti yang sedang mengandung bayi berusia enam bulan enggan melompat dan memilih memeluk Teguh. Sementara Lastri yang mencoba membujuk Yanti terpaksa melompat setelah punggungnya terbakar.
Banyaknya bahan yang mudah terbakar membuat kobaran api dengan cepat membesar.
Agung dan Lastri berhasil melompat dan menyelamat diri. Nahas, Yanti dan Teguh meninggal dunia dengan posisi berpelukan di kamar tidur tersebut.
"Bu Yanti dan Teguh tidak bisa diselamatkan. Ini duka yang kami tidak sangka, padahal kami akan menggelar hajatan," ujar Agung sambil menangis mengingat peristiwa maut tersebut.
Selain mengakibatkan ibu dan anak ini tewas, kebakaran tersebut juga menghanguskan 38 rumah yang terletak di RT 16 dan 02 RW 01.
(whb)